
Sikap Pemerintah dan DPR hanya menunjukkan bahwa keduanya tidak memiliki sense of crisis terhadap wabah yang sudah merenggut 9.000 lebih nyawa. Lebih dari 100 dokter meninggal dalam perjuangan melawan wabah ini (per 21 September). Baik Pemerintah ataupun DPR masih meletakkan kepentingan politik di atas kemanusiaan.
Situasi seperti ini mengingatkan kita pada pernyataan Gus Dur bahwa: “kehidupan kita sekarang hanya dipenuhi oleh kegiatan untuk mempertahankan kekuasaan, bukannya mencapai kepemimpinan yang diharapkan. Kekuasaan disamakan dengan kepemimpinan dan kekuasaan tidak lagi mengindahkan aspek moral dalam kehidupan kita sebagai bangsa.”
Oleh karena itu Jaringan GUSDURian sebagai lembaga yang mewarisi semangat perjuangan Gus Dur menyatakan sikap sebagai berikut.
Baca juga : Perantara Koruptor Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki Diduga Orang Dekat Wapres Maruf Amin
Pertama, menyayangkan sikap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan DPR-RI yang mengabaikan suara publik seperti yang telah disuarakan oleh PB Nahdlatul Ulama dan PP Muhammadiyah. Sebagai lembaga negara, Pemerintah Pusat dan DPR semestinya melayani rakyat dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang bersandar pada kepentingan rakyat, bukan golongannya.
Kedua, meminta partai politik ataupun calon Kepala Daerah untuk mempertimbangkan ulang perhelatan Pilkada 2020 demi menunjukkan kepeduliannya pada kesehatan warganya. Tidak ada yang lebih penting dari hak hidup warga, apalagi hanya soal perebutan kekuasaan. Hal ini membuktikan kelayakan seorang calon Kepala Daerah yang berjuang demi kemaslahatan rakyat.
Ketiga, meminta Komisi Pemilihan Umum untuk berkoordinasi dengan ahli epidemiologi guna mendapatkan saran yang objektif dan ilmiah serta didasarkan pada kepentingan hajat hidup warga. Hasil tersebut menjadi masukan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan bagi Pemerintah Pusat dan DPR-RI untuk pelaksanaan Pilkada 2020.
Baca juga : Cuitan ‘Terima Kasih’ Babe Haikal ke Ahok Disamber Netizen: Jangan Pakai Kita!
Keempat, mengajak seluruh penggerak Jaringan GUSDURian di seluruh dunia untuk melakukan edukasi pencegahan Covid-19, dimulai dari keluarga terdekat. Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum akan berakhir sampai vaksin yang efektif berhasil ditemukan.
Halaman selanjutnya…










