TIKTAK.ID – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Gilbert Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengikuti kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap penanganan virus Corona atau Covid-19 di Ibu Kota.
“Dalam suasana seperti ini sebaiknya kerja sama dengan pusat. Jangan kompetisi,” ujar Gilbert, seperti dilansir Tagar.id, Selasa (31/3/20).
Senada dengan Gilbert, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah juga menilai Anies tidak selaras dengan Pemerintah Pusat dalam penanganan Corona. Menurutnya, sikap Anies terkesan ambisius dan seolah sedang berkompetisi dengan Jokowi.
Baca juga : Siapa Saja Kepala Daerah yang Rela Potong Gaji Demi Tangani Corona?
“Sangat disayangkan dalam kondisi seperti ini masih mementingkan ambisinya. Saya sarankan Pak Gubernur untuk konsen memerangi virus Covid-19 ini,” ucap Ida.
Sementara, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mempertanyakan data yang diperoleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta ketika Anies mengumumkan 283 orang dimakamkan sesuai ketentuan pemulasaraan jenazah positif Covid-19. Ia mengatakan semua sumber data terkait virus Corona harus berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kalau Pak Anies merilis data orang meninggal di DKI sebesar 283 orang itu sumbernya dari Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman. Apa setiap orang meninggal pasti Corona?” tanya Gembong.
Baca juga : Jokowi Gelontorkan Rp405 Triliun Demi Redam Dampak Corona, Berikut Rinciannya
Gembong pun meminta Anies bertanggung jawab atas informasi yang diumumkannya, agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Ia menyatakan data orang meninggal dari BNPB sebanyak 71 orang.
“Anies jangan bikin panik masyarakat. Data harus akurat,” tegas Gembong.
Sebelumnya, Anies menyampaikan data baru soal penanganan virus Corona di Jakarta, yakni jumlah orang yang meninggal tapi belum sempat dites Corona. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menyebut Pemerintah Provinsi DKI memantau data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, sebagai dinas yang mengurusi pemakaman.
Baca juga : Lebih 50 Persen Korban Corona ada di Jakarta, Hanura: Anies Lebih Banyak Retorika Ketimbang Berpikir
“Sejak tanggal 6 Maret mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 Maret, itu ada 283 kasus. Artinya adalah, mungkin mereka yang belum sempat dites dan itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya,” ucap Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/3/20).
Siapa yg bicara dialah yg merasa…merasa kompetisi
PDIP gaknusash baper gitu donk. malah ketahuan kalo ditengah tengah wabah ini, oknum2 PDIP ini, mikirnya selalu kekuasaan, bukan kemanusiaan.
Sabar Pak Anis….
Org baik pasti byk musuh
Baik pun niat bpk pasti jelek juga menurut lawan bpk
Sllah ngk tidur Pak
Hidup pak Anis
Penerbangan dari dan ke luar negeri aja masih jalan, siapa yang nggak serius nangani covid?