TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke Rusia pada akhir Januari 2020. Salah satu agenda kunjungan Prabowo saat bertemu Menhan Rusia, Sergei Shoigu adalah menuntaskan pembelian 11 pesawat canggih Super Flanker Sukhoi Su-35 dari Rusia.
Rencana pembelian 11 pesawat Su-35 senilai 1,1 milar dolar AS diumumkan pada Agustus 2017. Pembelian itu dibarter dengan barang-barang seperti karet, minyak kelapa sawit mentah, kopi, teh, furnitur, dan rempah-rempah. Perjanjian itu ditandatangani oleh mantan Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu pada Februari 2018.
Namun, kini saat dunia dilanda kepanikan menghadapi ancaman virus Corona, Indonesia dikejutkan pemberitaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan Indonesia agar batal membeli Su-35. Trump juga berpesan agar Indonesia tidak membeli kapal perang dari China, karena bisa mengikis superioritas militer AS di mata dunia.
Baca juga: Survey IPO: Prabowo Diyakini Kalah Lagi Jika Kembali ‘Nyapres’ di 2024, Kok Bisa?
Menurut sumber pejabat AS yang tak mau diidentifikasi namanya, ada perundingan Indonesia dengan China untuk membeli kapal perang senilai 200 juta dolar AS. Mengutip bloomberg.com, Pejabat AS itu menyatakan jika Jakarta nekat melakukan pembelian kedua mesin perang, maka AS akan mengenakan sanksi kepada Indonesia.
Diketahui Amerika memang memiliki UU pemberian sanksi AS, The Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) untuk menekan Indonesia. Bahkan Mesir, India, Turki juga ditekan Amerika dengan CAATSA.
Mesir berencana membeli pesawat Rusia Su-35 senilai 2 miliar dolar AS. Kemudian sebuah surat resmi dikirimkan pemerintah AS kepada Menhan Mesir untuk membatalkan rencana tersebut.
Baca juga: Gak Nyangka! Ternyata Banyak yang Incar Kursi Prabowo di Pucuk Gerindra, Siapa saja?
Halaman selanjutnya…