TIKTAK.ID – Nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto lagi-lagi menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir ini. Disebabkan, ia dikabarkan sudah membatalkan kontrak alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang harganya mencapai Rp50 triliun.
Persoalan tersebut pertama kali diutarakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo. Adik Prabowo ini memandang bahwa kakaknya tidak berkeinginan terlibat korupsi. Lantaran itulah, Prabowo membatalkan kontrak alutsista tersebut.
“Saya mau buka saja ya, kakak saya low profile, namun saya berbangga dengan prestasi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam dua bulan dia menteri, dia membatalkan kontrak-kontrak alutsista, kontrak-kontrak senjata, kontrak-kontrak di Kementerian Pertahanan senilai Rp50 triliun,” terang Hashim saat membahas persoalan ekspor lobster sebagaimana yang telah ditayangkan melalui YouTube, Senin (20/7/20).
Baca juga: Sambangi India dan Turki, Prabowo Bahas Kerja Sama Bidang Pertahanan dan Alutsista
“Dia batalkan, tak mau, dia bilang ke saya, ‘Saya tidak mau terlibat korupsi, ini kontrak-kontrak korup saya tak mau terlibat’. Saya kaget, saya dengar Menteri Keuangan juga kaget,” lanjutnya.
Anggota Komisi VI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menjelaskan persoalan lain yang menjadikan Prabowo batal melanjutkan kontrak tersebut. Pertama, alutsista tersebut dianggap terlampau mahal dan tak sesuai untuk dipergunakan di Indonesia.
“Sehingga beliau batalkan pembelian itu Rp50 triliun,” terang Andre sebagaimana dilansir Detikcom, Senin (20/7/20) lalu.
Andre tidak menjelaskan lebih detail alutsista apa saja yang dibatalkan itu. Walaupun demikian, ia menyebutkan, sedari awal Prabowo berkomitmen menghentikan kebocoran anggaran negara.
Baca juga: Hashim Bilang Ada Mark Up Proyek Alutsista di Kemenhan, Anak Buah Prabowo Tak Terima
Halaman selanjutnya…