Minta PBB Jalankan Fungsi dan Peran, Jokowi Desak Investigasi Pelanggaran Israel di Gaza
TIKTAK.ID – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia berkomitmen mendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjalankan fungsi dan perannya. Dia menilai situasi global saat ini menghadapi tantangan semakin berat dan persaingan geopolitik sudah menimbulkan kekuatan baru. Tidak hanya itu, multilateralisme dan rasa saling percaya juga semakin terkikis.
“Di sini peran krusial PBB untuk mengatasinya dan Indonesia bakal terus mendukung fungsi serta peran PBB supaya tetap relevan,” ungkap Jokowi dalam sambutannya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres di sela konferensi iklim PBB (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Sabtu (2/12/23), seperti dikutip fortuneidn.com dari laman Setkab.
Menurut Jokowi, Indonesia mengutuk keras kekejaman Israel, termasuk serangan ke fasilitas sipil.
Baca juga : Kaesang Sambangi Pimpinan Ar Ridwan di Tuban, Jokowi dapat Kain Penutup Makam Rasul
“Indonesia juga mendukung dilakukannya investigasi lewat mekanisme internasional terkait pelanggaran Israel di Gaza,” ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia turut menyambut kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan Hamas dan Israel saat ini. Akan tetapi, dia menegaskan kekerasan harus permanen dihentikan demi nasib warga sipil sesuai Resolusi 2712 DK PBB.
“Bantuan kemanusiaan harus segera bisa masuk ke Gaza dengan aman dan tanpa hambatan. Bersama dengan sejumlah Menlu OKI dan Menteri Luar Negeri RI juga melakukan diplomasi intensif untuk Gaza,” tutur Jokowi.
Baca juga : Kebut Program PTSL, Jokowi Bagikan 2,5 Juta Sertifikat Tanah
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengakui situasi di Gaza yang terjadi saat ini sebagai “bencana kemanusiaan yang luar biasa”. Ia sendiri menginginkan adanya gencatan senjata sebenarnya, menggantikan jeda serangan (truce) sementara yang disepakati Israel dan Hamas.
“Negosiasi yang intens sedang dilakukan untuk memperpanjang gencatan senjata – yang sangat kami sambut baik – tapi kami yakin kami membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan yang sebenarnya,” ungkap Antonio pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, akhir November lalu.
Di sisi lain, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield menyatakan bahwa segala upaya harus dilakukan untuk meningkatkan bantuan dan melindungi warga sipil, termasuk staf dan jurnalis PBB.
Baca juga : KPU Tak Adakan Debat Khusus Cawapres, TPN Ganjar: Rendahkan Kemampuan Gibran
“Amerika Serikat telah mendesak Israel agar mengambil segala tindakan yang mungkin dilakukan demi mencegah jatuhnya korban sipil karena negara tersebut menjalankan haknya untuk melindungi rakyatnya dari tindakan teror,” ucap Linda kepada Dewan Keamanan.