Ia pun mencontohkan Juru Bicara Presidium Alumni (PA) 212, Haikal Hassan, yang dengan gampang menuduh bahwa untuk menangani Corona, Pemerintah tidak mau mengeluarkan anggaran sehingga anggarannya harus ditanggung oleh rakyat. Padahal, kata Ade, Pemerintah telah menggelontorkan dana Rp405 triliun untuk menangani Corona dan dampaknya.
Selain itu, Ade mengungkap pengkhianat itu juga menyebarkan kebohongan bahwa Pemerintah Jokowi dengan sengaja menjegal langkah-langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani virus Corona.
Baca juga: Peluncuran Kartu Pra Kerja Dipercepat, Ini Manfaat dan Cara Pengajuannya
Ade menambahkan, Jokowi dituduh melarang Anies mengurangi jam kerja. Padahal, yang terjadi bukan itu, melainkan Anies mengurangi jam operasi Transjakarta dan transportasi umum lainnya.
“Mereka juga menuduh Pemerintah akan menerapkan darurat sipil, dan menggambarkan Jokowi akan kembali jadi Soeharto yang menindas rakyat,” ucap Ade.
Tak hanya itu, Ade juga menyebut mantan Sekretaris BUMN Said Didu yang menuduh Jokowi akan mengejar rakyat dengan cambuk darurat sipil. Ade memaparkan, kata darurat sipil ada konteksnya, yakni kalau kondisi memburuk, terjadi kekacauan, dan kerusuhan sosial seperti yang terjadi di banyak negara, barulah darurat sipil diberlakukan.