TIKTAK.ID – Pakar kesehatan menyatakan efek buruk kurang gerak sama atau setara dengan merokok. Kurang gerak sendiri termasuk perilaku sedentari. Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa sedentari merupakan segala jenis kegiatan selain tidur yang mengeluarkan kalori minim atau kurang dari 1,5 METs.
Contoh sedentari atau kurang gerak yakni rebahan atau duduk dalam waktu lama seperti ketika sedang menonton TV, main game, sampai duduk terlalu lama saat bekerja atau belajar. Tidak hanya itu, memilih naik kendaraan ketimbang jalan kaki untuk pergi atau menjangkau tempat yang jaraknya dekat juga tergolong perilaku sedentari. Sedangkan merokok kerap dikaitkan dengan banyak penyakit berbahaya, mulai dari penyakit jantung hingga kanker.
Menurut Pembimbing Kesehatan Kerja Muda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Bonnie Medana Pahlavie, MKK, sejumlah penelitian mengeklaim kurang gerak atau sedentari disebut sebagai new smoking atau rokok baru.
“Sedentari tidak memberikan gerak berarti pada tubuh kita, sehingga terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh. Hal itu dapat menimbulkan efek penyakit tidak menular,” ungkap Bonnie, seperti dikutip Kompas.com dari Antara (11/4/23).
Bonnie menjelaskan bahwa penyakit akibat kurang gerak yang cukup sering yaitu hipertensi, obesitas, diabetes, sampai penyakit jantung. Bonnie menilai tubuh yang jarang digerakkan bakal membuat otot-otot tubuh melemah karena jarang dilatih, termasuk otot jantung.
“Pada dasarnya tubuh kita ini seperti otot-otot yang ditakdirkan untuk bergerak. Bahkan ada otot yang tak pernah berhenti bergerak yaitu otot jantung. Jadi, ya harus bergerak,” tutur Bonnie.
Mengutip TheHeartFoundation, ketika tubuh kurang gerak, maka terjadi beberapa perubahan keadaan tubuh. Di antaranya aliran darah melambat yang membuat asam lemak menumpuk di pembuluh darah dan memicu penyakit jantung, risiko resistensi insulin yang bisa menimbulkan penyakit diabetes tipe 2 dan obesitas meningkat.
Kemudian terdapat risiko pembekuan darah naik, dan proses metabolisme lemak di dalam tubuh melambat lantaran enzim untuk memecah lemak turun sekitar 90 persen. Mengingat beberapa penyakit berbahaya yang diakibatkan kurang gerak setara dengan merokok, maka sebaiknya Anda mulai melakukan langkah pencegahan untuk melindungi diri dari bahaya gaya hidup tidak sehat ini.