
TIKTAK.ID – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, buka suara soal kritik yang dilayangkan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, serta Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, terhadap Pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kritik tersebut mengenai pembangunan jalan, kesejahteraan masyarakat, penegakan hukum, dan demokrasi di Tanah Air.
Faldo menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei, angka kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi lebih tinggi di periode kedua ketimbang presiden sebelumnya.
“Sekarang rakyat benar-benar merasakan kepuasan yang sangat tinggi dalam kinerja Jokowi. Bahkan ada yang menyebut tembus angka 82 persen,” ungkap Faldo, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (21/5/23).
Baca juga : Dapat Dukungan Kiai NU, Cak Imin Makin Yakin Jadi Cawapres Prabowo
Menurut Faldo, monumen tertinggi dari seorang pejabat politik merupakan approval rating. Namun dia mengaku tidak ambil pusing bila pihak-pihak oposisi tidak menerima angka kepuasan rakyat yang diambil dari berbagai survei tersebut.
“Ya, kalau memang tidak terima, ya tidak apa-apa juga. Silakan saja mengimani narasi-narasi karangannya,” tegas Faldo.
Faldo mengatakan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan Bapak Survei Indonesia. Dia pun menilai jasa besar SBY yakni membuat orang Indonesia percaya kepada survei.
Baca juga : Soal Perusakan Baliho, Anies Instruksikan Relawannya Lapor Polisi
“Jasa besar SBY membuat orang yang tadinya percaya dukun, menjadi percaya survei. Jadi, kalau konsisten dengan apa yang telah dimulai ikhtiarnya oleh Pak SBY dan Pak JK, sebelum menuduh macam-macam (bacalah survei),” ujar Faldo.
“Walaupun banyak di antara kita yang tidak terlalu suka baca, tapi saya yakin semua orang politik suka baca survei,” sambung Faldo.
Sebelumnya, Anies sempat menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur jalan di era Pemerintahan Jokowi untuk menghubungkan mobilitas penduduk dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat lebih sedikit daripada era SBY.
Baca juga : Anies Klaim Ribuan Relawannya di Istora Senayan Tak Dibayar
“Jalan nasional, provinsi, atau kabupaten terbangun sepanjang 19 ribu Km di Pemerintahan ini. Kalau saya bandingkan dengan Pemerintahan zaman Pak SBY, jalan tidak berbayar (sepanjang) 144 ribu Km atau 7,5 kali lipat,” jelas Anies.
Masih dalam kesempatan yang sama, JK turut mengritik pembangunan jalan pada era Jokowi yang rusak di beberapa kota, seperti Lampung, Jambi, hingga Makassar. Dia menuding Jokowi lebih massif melakukan pembangunan jalan tol yang dipersepsikan hanya untuk orang-orang yang punya uang. Dia pun berpendapat hal itu merupakan ketidakadilan untuk rakyat.