Ketahui Penyebab Makin Banyak Orang Muda Nyeri Lutut

TIKTAK.ID – Nyeri lutut kerap identik dengan proses penuaan. Akan tetapi, tren terkini justru menunjukkan fenomena yang mengkhawatirkan, lantaran semakin banyak anak muda, bahkan di usia 30-an dan 40-an, yang mengeluhkan masalah pada lutut mereka.
Terdapat dua faktor utama yang diduga kuat menjadi pemicunya, yaitu maraknya gaya hidup high-impact exercise (olahraga intensitas tinggi) dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Kombinasi dari beban berlebih akibat obesitas dan tekanan repetitif dari olahraga tertentu bisa membuat sendi lutut bekerja melampaui kapasitasnya, sehingga mempercepat terjadinya kerusakan.
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS), antara tahun 2000 dan 2017, terjadi peningkatan 240 persen pada jumlah pasien rawat inap berusia 45-64 tahun yang menjalani operasi penggantian lutut. Yang lebih mengejutkan, umumnya kerusakan pada sendi lutut tidak menunjukkan gejala dan sudah bisa dimulai sejak dini.
Baca juga : Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Kemarau Basah
Seperti dilansir Kompas.com, sebuah studi terbaru dalam jurnal Osteoarthritis and Cartilage menyebut perubahan struktural pada lutut sudah umum ditemukan pada orang berusia 30 tahun. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oulu, Finlandia, terhadap 297 peserta menemukan tanda-tanda kerusakan sendi pada lebih dari separuh partisipan.
Adapun kerusakan yang teridentifikasi berupa cacat tulang rawan artikular yang masih ringan, yaitu cedera atau kerusakan pada tulang rawan halus yang sebagian besar terletak di antara tempurung lutut (patella) dan tulang paha (femur). Kerusakan yang sama pun terdeteksi pada sendi antara tulang kering dan paha pada seperempat kelompok.
Lebih lanjut, pertumbuhan abnormal pada tulang kecil ditemukan pada lebih dari separuh peserta. Para peneliti menyimpulkan kalau Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi menjadi faktor utama yang terkait dengan kerusakan lutut ini.
Baca juga : Ketahui Dampak Jam Masuk Sekolah Terlalu Pagi bagi Kesehatan
“Bagi pasien obesitas dengan BMI tinggi, hal ini bisa memberikan beban yang lebih berat pada persendian mereka,” jelas dokter bedah ortopedi Dr. Ran Schwarzkopf, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
“Ketika kita obesitas, berarti ada beban yang lebih besar terus-menerus pada lutut, sehingga dapat menyebabkan lebih banyak keausan,” imbuhnya, mengutip Fox News Digital.
Dia juga menyatakan bahwa aktif dalam kegiatan olahraga di sekolah menengah dan perguruan tinggi bisa meningkatkan risiko cedera yang melibatkan lutut pada orang dewasa muda. Di Amerika Serikat, kebanyakan cedera berkaitan dengan intensitas anak dan remaja latihan olahraga.










