TIKTAK.ID – Bakal calon presiden Anies Baswedan meminta para relawannya agar tidak gentar menunjukkan pilihan calon presiden (Capres) secara terbuka, meski terdapat insiden perusakan baliho dirinya di daerah. Anies mengaku datang ke daerah dengan membawa ide dan gagasan mengenai keadilan, sehingga tak ada alasan bagi para relawannya untuk merasa takut dengan sikap anarkisme tersebut.
“Jangan gentar terhadap mereka yang suka merobek baliho. Jangan gentar jika ada baliho dirobek, bila ada poster dirobek, jangan cuma difoto, berikan laporan ke kepolisian! Nanti kita tunjukkan siapa yang menghargai pendapat dan aspirasi,” ujar Anies dalam pidatonya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/23), seperti dilansir Tempo.co.
Anies mengatakan walaupun atributnya dirusak oleh orang tak bertanggung jawab, tapi dia meminta para relawannya tidak melakukan hal serupa. Dia juga menginstruksikan para relawan tidak perlu membuat spanduk penolakan kehadiran sosok Capres pesaing.
Baca juga : Anies Klaim Ribuan Relawannya di Istora Senayan Tak Dibayar
“Kita sambut kedatangan siapa saja sambil menyatakan, kami siap untuk bisa disandingkan, kami siap untuk dibandingkan, dan kami yakin kalau gagasan kita, karya kita, rekam jejak kita, program kita, bila disandingkan maka akan bisa mengajak seluruh Indonesia untuk Indonesia yang lebih baik,” tutur Anies.
Untuk diketahui, perusakan baliho Anies terjadi di Jember, Jawa Timur. Beberapa baliho yang terpasang di sepanjang jalan dari Bandara Notohadinegoro hingga ke hotel tempat Anies menginap di Jalan Sentot Prawirodirjo telah dirusak orang tidak dikenal.
Kemudian anggota DPRD Jember, David Handoko Seto melaporkan kasus perusakan baliho Anies kepada Kepolisian Resor Jember, Selasa sore (9/5/23). Anggota Fraksi NasDem tersebut mengaku belum bisa memastikan kapan sejumlah baliho itu dirusak, karena pihaknya baru mengetahui rusaknya sejumlah baliho itu pada Minggu siang (7/5/23).
Baca juga : AHY Ajak NasDem-PKS Berani Hadapi Potensi Kecurangan Jelang Pilpres 2024
“Kemungkinan perusakan itu dilakukan pada Minggu dini hari. Baru kami laporkan pada Selasa sore kemarin,” ungkap David, Rabu (10/5/23).
David menjelaskan bahwa sebelum terjadinya aksi perusakan tersebut, pihaknya menurunkan tiga baliho provokatif di tiga titik antara Bandara Notohadinegoro hingga hotel tempat Anies menginap. Tiga baliho tersebut bertuliskan “Masyarakat Jember Tolak Calon Presiden Anti NKRI”.
Menurut David, baliho itu diturunkan pada Jumat malam (5/5/23) menjelang dini hari, sementara kedatangan Anies dijadwalkan pada Sabtu sore (6/5/23).