
Sebelumnya, AHY sempat menyampaikan, pelaku yang ingin merebut kepemimpinannya di Demokrat tengah menargetkan 360 kader pemegang suara. Ia lantas mengklaim pengurus yang mau diajak akan memperoleh imbalan uang dalam jumlah besar.
AHY menduga para pelaku telah meyakini aksinya akan sukses lantaran mengklaim telah mendapat dukungan sejumlah petinggi di lingkaran kekuasaan Pemerintah. Meski begitu, AHY mengaku masih belum yakin ada pejabat negara yang mendukung gerakan tersebut.
Baca juga : PPKM Tak Efektif, Jokowi Bakal Terapkan Lockdown?
Lebih lanjut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat, Andi Arief menuding Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko merupakan dalang kudeta AHY. Akan tetapi, lewat beberapa pernyataannya yang kerap berubah-ubah setelah ketahuan berbohong, kali ini pun Moeldoko kembali berkelit dan menampik dirinya hendak mengambil paksa kepemimpinan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
“Kayaknya ini dagelan saja, lucu-lucuan kalau Moeldoko mau melakukan kudeta. Kudeta? Apa yang mau dikudeta?” sergah Moeldoko melalui konferensi pers di kediamannya, Jakarta, Rabu (3/2/21).










