Gibran Sindir Cak Imin Soal IKN: Dulu Potong Tumpeng Sekarang Gak Dukung

TIKTAK.ID – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyindir sikap Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Gibran menyentil sikap Cak Imin yang dianggap tidak konsisten.
Cak Imin awalnya menjelaskan pandangannya soal proyek IKN. Pria kelahiran Kabupaten Jombang, 24 September 1966 itu menyindir skala prioritas dalam pengerjaan proyek pembangunan di Indonesia.
“Jadi saya setuju kalau yang paling penting bukan infrastruktur dulu atau SDM dulu. Tapi yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas,” ujar Cak Imin dalam debat Cawapres di JCC, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/12/23), seperti dilansir detikcom.
Baca juga : Beri Nilai Debat Gibran 9,9, Prabowo: Sangat Bangga dengan Cawapres Saya
Lantas Cak Imin menyinggung anggaran pembangunan IKN yang hampir menyentuh Rp500 triliun. Dia menilai dana tersebut mestinya dapat digunakan untuk hal lain.
“Seluruh projek-projek besar yang ambisius ini, IKN sebagai salah satu contoh saja, itu kalau hanya mengandalkan APBN hampir Rp500 triliun. Padahal 1% saja dari Rp480 sekian triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan, jalan beres. Bahkan membangun seluruh kota-kota di Kalimantan, beres,” tutur Cak Imin.
Lebih lanjut, Gibran menanggapi pernyataan dari Cak Imin. Cawapres dari Prabowo Subianto tersebut menyoroti inkonsistensi Cak Imin soal IKN. Pria berusia 36 tahun ini menyindir Cak Imin yang sempat ikut potong tumpeng pada awal pembangunan pengerjaan proyek IKN.
Baca juga : Luhut Beberkan Agenda Awal Jokowi Usai Presiden Baru Terpilih
“Saya izin menanggapi Gus Muhaimin. Dulu, saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini nggak konsisten dulu mendukung, namun sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan,” tegas Gibran.
Menurut Gibran, pembangunan IKN akan terus dilanjutkan. Sebab, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menilai IKN merupakan upaya pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Sekali lagu Gus, mohon maaf, IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah. Namun sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia dan sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia,” jelas Gibran.