TIKTAK.ID – Wakil Ketua MPR dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan mengatakan laju penularan virus Corona (Covid-19) di Indonesia masih tergolong tinggi. Ia menilai hal itu disebabkan banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Ia juga menyebut masyarakat tidak patuh lantaran kepercayaan kepada pemerintah sudah menurun.
“Hal ini tentu disebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah, sehingga Pemerintah harus mengembalikan kepercayaan tersebut dengan tegas dalam implementasi normal baru,” ujar Syarif lewat siaran pers, seperti dilansir CNN Indonesia, Minggu (19/7/20).
Berdasarkan data yang dihimpun worldometer.info, diketahui kasus positif virus Corona di Indonesia sudah melebihi China sejak Sabtu (18/7/20) lalu. Tercatat, kasus positif Corona di China sejumlah 83.644, sedangkan di Indonesia sebanyak 84.882 kasus.
Baca juga : Wagub DKI Tampik Anggapan Anies Goreng Isu Agama di Reklamasi Ancol
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif di Indonesia bertambah menjadi 86.521 pada Minggu (19/7/20). Sebanyak 45.401 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 4.143 meninggal dunia.
Syarief pun mengkritik Pemerintah, karena melihat jumlah kasus yang tak kunjung melandai. Ia menyatakan Pemerintah bisa lebih optimal menekan laju penularan Corona di Tanah Air.
Ia melanjutkan, hal itu dengan cara mengembalikan kepercayaan masyarakat dan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Baca juga : Jokowi ke Mahfud MD: Bagaimana itu Kasus Novel Baswedan? Saya Loh yang Dibully!
“Seharusnya Pemerintah mampu menekan laju penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang dikelola oleh Pemerintah. Apalagi DPR RI sudah menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan APBN-P 2020 yang di dalamnya memuat perubahan anggaran sangat besar untuk penanganan pandemi,” terang Syarief.
Kemudian Syarief menyinggung data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang positivity rate di Indonesia yang tergolong tinggi. Positivity rate merupakan persentase kasus positif dibanding total sampel yang diperiksa.
Kini positivity rate di Indonesia berada di angka 12,2 persen. WHO sendiri menyampaikan positivity rate yang aman yakni di bawah 5 persen.
Baca juga : Gubernur DKI Sebut Reklamasi Ancol untuk Atasi Banjir, Ferdinand Hutahaean: Anies Munafik!
“Lebih baik fokus dulu dalam menghambat laju penyebaran Covid-19, karena kondisi ini akan berpengaruh juga terhadap ekonomi dan sektor lainnya. Fakta bahwa kini Covid-19 semakin tinggi memecahkan rekor tertinggi, sementara ekonomi juga ikut terpuruk,” ucapnya.