4. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Ahli diet di New Jersey, Erin Palinski-Wade, RD mengatakan bahwa melakukan puasa intermiten bisa mengurangi kadar gula darah dan mengurangi resistensi insulin. Selain itu, puasa ini juga bermanfaat bagi orang yang risiko terkena diabetes 2.
Pada hasil studi 2018 yang dipublikasikan dalam ‘Cell Metabolism’ disebutkan bahwa pria pre-diabetes dengan melakukan puasa yang dibatasi waktu lebih dini bisa meningkatkan sensitivitas insulin.
Baca juga: Lakukan 3 Cara ini Agar Tak Tertular Virus Hepatitis A
5. Mengurangi Inflamasi
Para peneliti Mount Sinai dikabarkan telah menemukan siklus puasa intermiten yang dilakukan kurang 24 jam. Mereka mengatakan bahwa puasa tersebut bisa mengurangi jumlah monosit pro inflamasi dalam darah. Kadar monosit yang tinggi bisa dikaitkan dengan sejumlah penyakit inflamasi dan autoimun kronis.
6. Menurunkan Kolesterol
Waktu siang hari adalah waktu tubuh secara alami ingin mengonsumsi kalori dan membantu menurunkan berat badan. Sebab, ketika kita makan atau sesuai dengan ritme sirkadian tubuh, akan aktif di siang hari dan akan makan lebih sedikit di malam hari. Sehingga, metabolisme makanan kita akan lebih baik dan akan ada perbaikan gula darah serta lipid termasuk pada kolesterol serta trigliserida.
Baca juga: Konsumsi Antibiotik Tak Terkendali Bikin Indonesia Rentan Jadi Sumber Bakteri Resisten