TIKTAK.ID – Ketika sedang sakit, tak sedikit orang yang mengonsumsi antibiotik secara sembarangan dan bahkan tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Mungkin belum banyak yang tahu bahwa penyalahgunaan antibiotik tersebut membuat mereka justru lebih rentan sakit karena bakteri yang lebih resisten. Bahkan jika penggunaan tersebut tidak bisa dikendalikan, akan menimbulkan dampak yang lebih besar.
Hal tersebut sempat diungkap oleh Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikrobial (KPRA) dr. Hari Paraton. Ia menambahkan telah terjadi kenaikan angka bakteri resisten antibiotik berdasarkan data surveilans yang dihimpun pada tahun 2013, 2015, hingga 2019.
“Negara kalau sama sekali tidak memperhatikan, maka Indonesia akan menjadi sumber, pusatnya bakteri resisten di Asia nanti. Bisa jadi dia akan menjadi travel ban,” buka dr. Hari Paraton.
Baca juga: Begini Dampak Rutin Berolahraga terhadap Kesehatan Otak
“Kemudian orang yang datang ke Indonesia juga harus berhati-hati, orang yang mau keluar juga harus diskrining. AMR (Antimicrobial Resistance) bisa datang ke mana saja, bahkan bisa melekat di dalam tubuh tanpa kita sadari. Sehingga kita disebut sebagai pembawa,” imbuh dr. Hari Paraton.
Halaman selanjutnya…