Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian tahun 2014, dinyatakan bahwa pada tahun 2050 nanti diperkirakan lebih dari 4,7 juta orang di Asia Pasifik akan meninggal setiap tahunnya akibat infeksi bakteri. Angka tersebut menjadi angka tertinggi yang diproyeksikan secara global. Padahal seharusnya, hal itu bisa disembuhkan dengan antibiotik.
Selain itu, dampak penggunaan antibiotik sembarangan tak hanya terjadi pada manusia. Dalam dunia peternakan pun bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian juga telah mengeluarkan dua surat keputusan pelarangan penggunaan antibiotik pada penggemuk ternak dan melarang kolistin pada hewan.
Baca juga: Konsumsi 2 Buah Apel Sehari Bantu Turunkan Kolesterol dalam Tubuh
Karena obat itu hanya merupakan cadangan ketika bakteri sudah resisten antibiotik. Terkait penyakit yang muncul, dibutuhkan kebijakan masyarakat dalam menggunakan atau mengonsumsi antibiotik.
Dr Hari Paraton menambahkan bahwa antibiotik tersebut hanya perlu diberikan pada penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Salah satunya adalah tuberkolosis.
“Bakteri menjadi resisten karena penggunaan antibiotik, bahkan di semua level. Penyebabnya, banyak orang membeli antibiotik sesukannya dan menyimpan sesukanya, bahkan memberikan kepada saudaranya yang sakitnya sama,” terang dr. Hari.