TIKTAK.ID – Lemak berlebih pada perut adalah faktor risiko dari beragam penyakit. Di antaranya sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker usus besar, kanker payudara, termasuk penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini sejumlah penyebab lemak menumpuk di perut yang perlu diwaspadai:
Pola makan buruk
Medical News Today menyatakan sering mengonsumsi makanan manis seperti kue dan permen, serta minuman manis, seperti soda dan jus buah, dapat memunculkan sejumlah dampak pada tubuh. Dampak tersebut adalah:
- Mengakibatkan penambahan berat badan
- Memperlambat metabolisme
- Mengurangi kemampuan memanfaatkan lemak
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan disebut bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit lever dan peradangan.
Berdasarkan sebuah studi tentang konsumsi alkohol dan obesitas yang diterbitkan jurnal Current Obesity Reports pada 2015, menunjukkan konsumsi alkohol secara berlebihan bisa membuat pria menambah berat badan di sekitar perut mereka, meskipun hasil penelitian pada wanita tidak konsisten.
Kurang berolahraga
Seseorang yang mengonsumsi lebih banyak kalori yang dibakar, maka berat badannya pun akan bertambah. Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif akan menyulitkan seseorang untuk menghilangkan lemak berlebih, terutama di sekitar perut.
Mengalami stres
Mengutip Health Line, kortisol merupakan hormon yang penting untuk kelangsungan hidup. Hormon tersebut diproduksi oleh kelenjar adrenal dan dikenal dengan “hormon stres”, karena bisa membantu tubuh meningkatkan respons stres.
Akan tetapi, hal tersebut bisa menyebabkan penambahan berat badan jika diproduksi secara berlebihan, terlebih di daerah perut. Tidak hanya itu, pada banyak orang, stres juga mendorong makan berlebihan.
Namun alih-alih kelebihan kalori disimpan sebagai lemak di seluruh tubuh, kortisol bisa meningkatkan penyimpanan lemak di perut. Menariknya lagi, wanita yang mempunyai pinggang besar sebanding dengan pinggul mereka, diketahui mengeluarkan lebih banyak kortisol saat stres.
Genetika
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa gen seseorang berperan dalam menentukan apakah mereka akan menjadi gemuk atau tidak.
Menurut ilmuwan, gen dapat memengaruhi perilaku, metabolisme, dan risiko mengembangkan penyakit yang berkaitan dengan obesitas. Kemudian faktor lingkungan dan perilaku juga berperan dalam kemungkinan orang mengalami obesitas.