Sedangkan secara keseluruhan jenis serangan siber dari Januari hingga 12 April 2020 mencakup 56 persen trojan activity, 43 persen information gathering, dan 1 persen web application attack.
Tak hanya itu, Pusopskamsinas BSSN juga mencatat telah terjadi 159 kasus insiden web defacement pada situs web instansi Pemerintah pada 1 Januari sampai 12 April 2020.
Deface merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengubah tampilan pada suatu situs web dengan cara menyisipkan file pada server situs web tersebut. Defacement pada umumnya dimaksudkan sebagai semacam grafiti elektronik. Meskipun bisa juga menjadi sarana untuk menyebarkan pesan bermotif politik atau bentuk unjuk rasa.
Sebelumnya, BSSN menyebut ancaman siber di Indonesia selama beberapa tahun terakhir terus meningkat. Peningkatan serangan siber itu terjadi karena saat ini teknologi internet memainkan peran yang sangat penting di berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Sepanjang 2019, total telah terjadi sebanyak 98.243.896 serangan siber. Selain itu, pada 2019 juga telah terjadi serangan malware sebanyak 22.750 kasus.