
TIKTAK.ID – Beredar di sosial media sebuah tangkapan layar tautan berita yang berjudul, “Prabowo Subianto Bakal Kena Reshuffle?”
Akun Facebook Rendra Hadikurniawan yang mengunggah tautan artikel berita ini pada Selasa (30/6/20).
“Saya hanya bisa share saja, dan tak mampu membayangkan betapa kejamnya mereka, sabar ya,” begitu bunyi narasi yang menyertai tautan tersebut.
Dilansir Medcom.id, klaim bahwa Prabowo bakal kena reshuffle (peromabakan) Kabinet adalah salah. Faktanya, reshuffle Kabinet masih sebatas ancaman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan belum ada informasi resmi nama-nama menteri yang bakal dirombak posisinya.
Baca juga : Sandiaga Uno Ikut Buka Suara Soal Kekesalan Jokowi ke para Menteri
Diketahui artikel judul serupa dimuat di situs Gelora.co. Namun terdapat ketidaksesuaian antara judul dengan substansi berita tersebut.
Di dalam berita, justru Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin mempediksi posisi Prabowo aman dari reshuffle Kabinet. Sebab, ia menilai posisi Prabowo di Kabinet merupakan bagian dari upaya rekonsiliasi politik pascapilpres 2019 lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi mengungkapkan ancaman reshuffle dalam rapat Kabinet. Ia memerintahkan kementerian dan lembaga bekerja lebih serius di tengah pandemi Covid-19. Ia pun mengancam tak segan merombak Kabinet bila tidak ada progres yang baik terkait penanganan Covid-19 ke depan.
Baca juga : Soal Kabar Reshuffle, Gerindra Pasrahkan Nasib Prabowo dan Edhy ke Jokowi
“Bisa saja, membubarkan lembaga, atau bisa saja dengan reshuffle (Kabinet). Sudah kepikiran ke mana-mana,” tegas Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/6/20).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu geram melihat kinerja jajaran Kabinet Indonesia Maju yang tidak menganggap serius krisis akibat pandemi Covid-19. Kemudian Jokowi mengatakan hal tersebut dapat mengancam keselamatan 267 juta penduduk Indonesia.
“Kalau saya lihat Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara masih melihat ini sebagai (kondisi) normal, ini berbahaya sekali,” kata Jokowi.
Baca juga : Anies Terbitkan Izin Reklamasi Ancol, Lupa Janji Kampanye?
Lebih lanjut, Jokowi memerintahkan semua menteri dan Kepala lembaga menyamakan persepsi. Ia menyatakan perlu kerja yang luar biasa dalam menangani pandemi Covid-19.
“Dalam suasana seperti ini sangat diperlukan kerja keras. Kecepatan dan tindakan-tindakan di luar standar dalam suasana seperti ini sangat diperlukan, serta manajemen krisis,” ucap pria asal Solo itu.