
TIKTAK.ID – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat sebanyak 88.414.296 serangan siber atau serangan dunia maya dari Januari hingga 12 April 2020. Serangan siber tersebut paling banyak terjadi pada Februari dengan jumlah serangan 29,1 juta.
Sedangkan pada Maret saat Pemerintah mengumumkan konsep belajar, ibadah, dan bekerja dari rumah, Indonesia mengalami serangan siber sebanyak 26,4 juta. Data tersebut dicatat oleh Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas BSSN).
Baca juga: Waduh! IDI Ungkap Angka Kematian Covid-19 dari Data RS Dua Kali Lipat Data Pemerintah Pusat
Berdasarkan data dari BSSN, puncak serangan tertinggi harian terjadi pada 12 Maret 2020, yakni sekitar 3,4 juta serangan. Tanggal 12 Maret menandakan 10 hari setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pasien corona pertama di Indonesia (2/3/20).
Kemudian dua puncak serangan tertinggi harian terjadi setelah kerja dari rumah pertama kali diumumkan pada 16 Maret, yakni pada 20 Maret (sekitar 2,1 juta serangan) dan 26 Maret (sekitar 2,3 juta serangan).
Diketahui jenis serangan siber yang terjadi pada Maret meliputi 56 persen trojan activity, 42 persen information gathering, 1 persen exploit kit, dan 1 persen web application attack.
Halaman selanjutnya…










