TIKTAK.ID – Keracunan makanan merupakan keluhan akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bakteri, virus, atau parasit merugikan.
Umumnya, organisme pada makanan dapat dimusnahkan selama proses memasak. Akan tetapi, jika tidak mempraktikkan kebersihan yang baik dan metode penyimpanan makanan yang tepat, seperti tidak rajin mencuci tangan dan menyimpan daging mentah di dasar lemari es secara benar, maka makanan yang dimasak tetap bisa terkontaminasi dan membuat sakit.
Jeda waktu antara makan dan munculnya gejala keracunan makanan pada masing-masing orang dapat berlainan, yakni bisa beberapa jam hingga beberapa hari. Namun sebagian besar keracunan makanan menyebabkan beberapa tanda yang tidak jauh beda.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini beragam gejala keracunan makanan yang layak diwaspadai:
Sakit perut dan kram
Organisme berbahaya dapat menghasilkan racun yang mengiritasi lapisan lambung dan usus Anda. Hal itu akan menimbulkan peradangan akut yang dapat menyebabkan rasa sakit di perut Anda.
Diare
Diare merupakan kondisi sering buang air besar, setidaknya lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan kondisi tinja yang encer. Hal ini terjadi karena peradangan membuat usus kurang efektif dalam menyerap kembali air dan cairan lain yang dikeluarkannya selama pencernaan.
Sakit kepala
Keracunan makanan bisa membuat Anda lelah dan dehidrasi, dan hal itu bisa menyebabkan sakit kepala. Anda pun bisa rentan mengalami sakit kepala jika memiliki keluhan muntah dan diare akibat keracunan makanan, karena keduanya meningkatkan risiko dehidrasi.
Muntah
Orang yang mengalami keracunan makanan bisa sampai muntah karena otot perut dan diafragma berkontraksi dengan kuat. Hal ini memaksa Anda untuk tanpa sadar mengeluarkan isi perut dan mengeluarkannya melalui mulut. Muntah sendiri merupakan mekanisme perlindungan yang terjadi saat tubuh Anda mencoba menyingkirkan organisme berbahaya atau racun yang dideteksi sebagai berbahaya. Meski begitu, jika Anda terus menerus muntah, sebaiknya segera ke dokter untuk menghindari dehidrasi.
Umumnya merasa sakit
Orang yang mengalami keracunan makanan dapat kehilangan nafsu makan dan gejala lain yang umum terjadi pada penyakit seperti kelelahan. Sebab, sistem kekebalan tubuh merespons untuk melawan infeksi yang telah menyerang tubuh, dan tubuh akan melepaskan pembawa pesan kimiawi yang disebut sitokin. Salah satu peran sitokin yaitu mengatur respons kekebalan tubuh terhadap infeksi.
Selain gejala keracunan makanan di atas, terdapat sejumlah tanda lainnya. Di antaranya demam, menggigil, kelelahan, mual, dan nyeri otot.