TIKTAK.ID – Rudal Israel yang ditembakkan dari Mediterania menghantam pelabuhan Latakia di Suriah pada Selasa (28/12/21) pagi, memicu kebakaran di terminal peti kemas, media Pemerintah Suriah melaporkan. Ini merupakan serangan kedua ke fasilitas vital Suriah oleh Israel pada bulan ini.
Ini juga merupakan penargetan yang jarang dilakukan ke pelabuhan yang menangani sebagian besar impor untuk Suriah, yang telah dirusak oleh perang selama satu dekade dan sanksi yang diberlakukan oleh Barat, seperti yang dilansir The Associated Press.
Kantor berita Pemerintah Suriah, SANA mengutip seorang pejabat militer yang mengatakan bahwa rudal Israel yang ditembakkan dari barat Latakia menghantam terminal peti kemas pelabuhan, memicu kebakaran yang menyebabkan kerusakan besar. Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api selama hampir satu jam setelah serangan itu.
TV Al-Ikhbariyah milik Pemerintah Suriah menayangkan rekaman yang menunjukkan api dan asap membubung dari terminal. Dilaporkan terjadi sejumlah kerusakan bangunan tempat tinggal, rumah sakit, toko-toko dan beberapa lokasi wisata di dekat pelabuhan.
Belum ada laporan mengenai korban dari serangan rudal tersebut, yang mengaktifkan pertahanan udara Suriah, menurut SANA.
Serangan serupa dilaporkan pada 7 Desember, ketika pesawat tempur Israel menargetkan terminal peti kemas, menyebabkan kebakaran dan ledakan.
Seorang reporter TV Al-Ikhbariyah di daerah itu mengatakan serangan pada Selasa kemarin itu tampaknya lebih besar dan ledakannya bisa terdengar hingga ke Tartus, kota pantai lain yang jaraknya lebih dari 80 kilometer. Reporter itu mengatakan ambulans bergegas ke tempat kejadian tetapi masih belum jelas apakah ada korban.
Tidak ada komentar dari militer Israel, yang telah melakukan ratusan serangan udara terhadap sasaran di dalam bagian wilayah Suriah.
Beberapa serangan sebelumnya menargetkan bandara utama di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Menurut sebuah laporan oleh Militer Israel, serangan ke Suriah pada 2020 mencapai sekitar 50 target.
Pada September lalu Suriah telah mengutuk serangan-serangan yang diluncurkan Israel ke wilayahnya. Suriah mengatakan tindakan agresi rezim Tel Aviv yang sedang berlangsung tidak akan memengaruhi tekadnya dalam perang melawan terorisme.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah membuat pernyataan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden Dewan Keamanan pada September lalu, setelah Israel melakukan serangan rudal yang menargetkan beberapa pos di sekitar Damaskus, seperti yang dilaporkan SANA.