TIKTAK.ID – Mentega sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol dalam tubuh karena terbuat dari porduk susu tinggi lemak. Sebagian besar lemak yang terkandung dalam mentega merupakan lemak jenuh yang telah lama dikaitkan dengan peningkatan Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
Tingginya kolesterol LDL dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
American Heart Associaton merekomendasikan hanya mengonsumsi lemak jenuh tidak lebih dari lima hingga enam persen dari total kalori harian. Selain itu, kita juga disarankan mengganti mentega dengan lemak nabati seperti alpukat dan minyak zaitun untuk menjaga kesehatan jantung.
Dalam satu sendok makan mentega mengandung sekitar 31 miligram kolesterol. Dilansir Kompas.com, ilmuwan dari Departemen Pertanian AS merekomendasikan kita untuk membatasi asupan kolesterol sekitar 100 hingga 300 miligram sehari.
Kita pun bisa membantu mengurangi tingkat kolesterol dalam tubuh, dengan cara memilih produk pengganti mentega yang memiliki kandungan lemak jenuh lebih rendah. Di antaranya minyak alpukat, minyak kelapa, minyak zaitun, dan yogurt.
Selain menggunakan pengganti mentega, kita juga bisa mengurangi konsumsi kolesterol dengan membatasi konsumsi makanan tertentu. Sebab, beberapa jenis makanan juga bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL. Makanan yang bisa meningkatkan kolesterol dalam darah seperti gorengan, makanan yang dipanggang, alkohol, dan margarin terhidrogenasi.
Seiring berjalannya waktu, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis. Penyakit itu merupakan suatu kondisi yang dapat mengurangi aliran darah di arteri Anda.
Aterosklerosis dapat menimbulkan efek samping seperti nyeri dada, serangan jantung, stroke, penyakit arteri perifer, penyakit ginjal kronis, dan penyakit arteri karotis.
Pada beberapa kasus, kolesterol tinggi dalam tubuh disebabkan karena faktor genetik. Meski begitu, perubahan gaya hidup bisa membantu kita mengelola kadar kolesterol dalam tubuh.
Berikut ini sejumlah tips menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh. Di antaranya mengonsumsi makanan yang kaya lemak sehat, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Kemudian hindari makanan yang digoreng, lemak trans, dan makanan yang mengandung minyak terhidrogenasi parsial.
Selain itu, konsumsi makanan kaya asam lemak omega-3 seperti salmon dan biji rami, tingktkan asupan serat, olah raga teratur, serta hindari kebiasaan merokok.