TIKTAK.ID – Kanker serviks termasuk salah satu jenis kanker yang banyak menyerang perempuan. Kanker serviks sendiri merupakan kanker yang tumbuh di sel-sel rahim. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada sekitar 604 ribu kasus kanker serviks baru pada 2020 lalu, dengan angka kematian mencapai 342 ribu.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV), utamanya ditularkan lewat kontak seksual.
Mengutip laman Mayo Clinic, sejumlah gejala kanker serviks di antaranya pendarahan pada vagina usai berhubungan seksual, keputihan berair dan berdarah, nyeri panggul ketika berhubungan intim, dan periode menstruasi yang lebih lama.
Bila sel kanker sudah menyebar ke jaringan atau organ terdekatnya, maka gejala yang ditimbulkan adalah sakit saat buang air kecil, diare, kelelahan, penurunan berat badan secara tiba-tiba, dan nyeri panggul.
Akan tetapi, kanker serviks bisa dicegah. Seperti dikutip CNNIndonesia.com dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah cara mencegah kanker serviks yang bisa dilakukan.
- Vaksin HPV
Vaksin adalah salah satu cara paling ampuh untuk menghindari risiko kanker serviks. Laman American Cancer Society (ACS) menyebut vaksin ini hanya berfungsi untuk mencegah paparan HPV. Untuk itu, vaksin ini paling efektif diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
Vaksinasi HPV dianjurkan diberikan pada anak usia 9-26 tahun, dan ACS tidak merekomendasikan pemberian vaksin HPV untuk orang berusia lebih dari 26 tahun.
- Menggunakan kondom
Kondom mampu melindungi seseorang dari paparan HPV. Meski begitu, kondom tidak dapat memberikan perlindungan 100 persen, karena tidak menutupi setiap area tubuh yang mungkin terinfeksi HPV seperti area anus.
- Menghindari merokok
Center for Disease and Prevention Control (CDC) menyatakan merokok bisa menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks.
Medical News Today melaporkan sebuah studi pada 2019 menemukan bahwa perokok pasif atau mereka yang punya pasangan seksual sebagai perokok aktif memiliki risiko terhadap kanker serviks. Pasalnya, nikotin dan zat lain dalam tembakau dapat masuk ke leher rahim lewat air mani, sehingga membahayakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
- Mengonsumsi makanan pencegah kanker serviks
Berdasarkan sebuah ulasan pada 2019, makanan tertentu mampu membantu menurunkan risiko kanker serviks. Contohnya makanan dengan kandungan vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti telur, jeruk, wortel, dan produk susu. Kemudian makanan kaya vitamin B dan folat seperti brokoli dan kembang kol, alpukat, makanan kaya antioksidan, serta makanan kaya polifenol dan flavonoid seperti minyak zaitun, teh hijau, cokelat, blackberry, tomat, dan lainnya.
- Rutin melakukan pap smear
Salah satu cara mencegah kanker serviks yaitu dengan rutin melakukan pap smear. Metode ini bertujuan melihat keberadaan sel-sel yang berisiko berkembang menjadi kanker. Laman Universitas Airlangga menjelaskan, tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel sel di leher rahim.
Anda dapat melakukan pap smear sesuai jadwal berdasarkan usia berikut:
- Wanita usia 25-49 tahun melakukan pemeriksaan setiap 3 tahun,
- Wanita usia 50-64 tahun melakukan pemeriksaan setiap 5 tahun,
- Wanita di atas 65 tahun melakukan pemeriksaan hanya saat ada keluhan tertentu pada serviks.