TIKTAK.ID – Kebiasaan yang tidak sehat berpotensi menyebabkan penyakit jantung yang mematikan tanpa Anda sadari. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, biaya kesehatan untuk penyakit jantung selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Ada sejumlah kebiasaan yang bisa merusak upaya Anda dalam menjaga kesehatan jantung. Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini di antaranya:
- Duduk sepanjang hari
Everywell Health menjelaskan, orang yang tidak cukup bergerak dan sering duduk selama 5 jam atau lebih setiap hari, punya risiko 2 kali lipat untuk mengalami gagal jantung. Hal itu menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA).
Bila pekerjaan Anda memang mengharuskan duduk di meja sepanjang hari, sebaiknya Anda berdiri dan berjalan-jalan selama 5 menit setiap jam. Perubahan kecil dalam rutinitas Anda tersebut akan menjaga pembuluh darah arteri fleksibel dan darah mengalir dengan baik. Dengan begitu, dapat melindungi diri terhadap efek negatif dari tidak banyak bergerak.
- Terlalu banyak minum alkohol
Kebiasaan banyak minum alkohol akan merusak kesehatan jantung dengan memicu tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas.
AHA memaparkan, dari kebiasaan banyak minum alkohol tersebut, bakal mengganggu ritme jantung normal Anda dan menyebabkan gagal jantung.
Para pakar mengklaim batasan aman minum alkohol adalah 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas untuk wanita.
- Terlalu banyak stres
Stres bisa memacu tubuh melepaskan hormon adrenalin, yang mampu memengaruhi fungsi tubuh, seperti meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Efek stres ini biasanya hanya sementara. Namun jika terjadi terus-menerus, dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke, kata Dr. Campbell.
Untuk meminimalkan efek stres, Anda bisa membagikan perasaan dengan berbicara kepada teman atau anggota keluarga yang dipercaya. Kemudian lakukan latihan fisik setidaknya 30 menit dengan intensitas sedang setiap hari dalam seminggu.
Selain itu, Anda dapat merencanakan hidup dengan cara membuat daftar prioritas untuk semua tugas. Hal itu membantu mencegah terburu-buru menyelesaikan semua pekerjaan.
- Tidak flossing
Flossing ternyata penting untuk jantung, tidak hanya untuk gigi Anda. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research, orang dengan penyakit jantung koroner yang menerapkan flossing mengalami lebih sedikit masalah kardiovaskular. Sebab, bakteri yang terkait dengan penyakit gusi bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh, dan peradangan itu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.