TIKTAK.ID – Susu Kental Manis (SKM) adalah salah satu dari jenis produk susu yang familiar di masyarakat, dan kerap digunakan sebagai penambah cita rasa dari makanan atau minuman. Tak jarang orang tua memberikan SKM dengan cara diencerkan kepada anak-anak karena dianggap seperti susu formula.
Padahal, SKM dapat menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari bila dikonsumsi secara berlebihan.
Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, dr. Tan Shot Yen mengatakan kandungan gula di dalam susu kental manis tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 40-50 persen.
Seperti dilansir Kompas.com, satu sendok makan susu kental manis kurang lebih mengandung energi 62 kalori, lemak 2 gram, karbohidrat (gula) 10 gram, protein 1,5 gram, kalsium 54 mg, potasium 36 mg, dan magnesium 5 mg.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri tidak menganjurkan SKM disajikan sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu. BPOM juga menyebut SKM tidak dapat digunakan untuk menggantikan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok dikonsumsi oleh bayi hingga usia 12 bulan.
Dokter Tan menyatakan SKM mengandung gula cukup tinggi, sehingga kurang baik bagi kesehatan tubuh. Ia menilai kandungan gizi SKM terbukti lebih rendah ketimbang jenis susu lain seperti susu UHT, susu rendah lemak, dan susu skim.
Berikut ini sejumlah masalah kesehatan yang bisa muncul di kemudian hari akibat konsumsi susu kental manis secara berlebihan:
- Gangguan gizi
Biasanya, anak-anak atau balita yang mengonsumsi SKM dengan cara diencerkan cenderung merasa kenyang. Hal itu membuat mereka tidak ingin mencoba makanan jenis lain yang lebih bernutrisi bagi tubuh.
“Susu kental manis bisa memberikan rasa kenyang palsu. Sebab, segala sesuatu makanan yang manis akan memberikan rasa kenyang, tapi anaknya sudah enggak mau lagi makanan yang lain,” ujar Tan melalui video, Kamis (16/9/21).
Efek kenyang palsu tersebut menyebabkan anak-anak rentan mengalami gangguan gizi, karena mereka rentan tidak mendapatkan asupan gizi yang dibutuhkan.
- Obesitas dan diabetes
Menurut Tan, konsumsi susu kental manis dalam jangka panjang dan rutin akan membuat anak-anak berisiko mengalami obesitas dan diabetes, akibat tingginya kadar gula dalam SKM.
Konsumsi gula secara berlebihan membuat tubuh memerlukan lebih banyak insulin untuk menjaga kadar glukosa dalam darah tetap normal.
Kondisi tersebut menyebabkan mekanisme insulin menjadi terganggu dan sel akan menjadi resisten terhadap efek insulin.
Kemudian seseorang yang mengalami resistensi insulin akan mempunyai kadar insulin dalam darah yang lebih banyak dan menyebabkan banyak glukosa dalam aliran darah yang disimpan dalam sel lemak sehingga tubuh menjadi cepat gemuk.