TIKTAK.ID – Sudah lebih dari dua tahun Anies Baswedan bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebelum dilantik pada 16 Oktober 2017, pasangan nomor urut tiga dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 itu berhasil mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua.
Namun benarkah kinerja Anies Baswedan lebih unggul dibandingkan dengan saat Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta?
Lembaga kajian publik Populi Center melakukan survei pada 9 hingga 18 September 2019 mengenai penilaian masyarakat atas kinerja Anies. Survei Populi dilakukan melalui lima indikator, di antaranya
Anies atau Ahok yang lebih baik dalam dua tahun perjalanan Anies memimpin Jakarta.
Populi mengambil sampel dari 600 responden yang dibagi menjadi 300 responden eksperimen dan 300 responden kontrol. Kuesioner pertama, eksperimen, bertuliskan kedua nama gubernur dan program kerja. Sedangkan kuesioner kedua, kontrol, hanya berisikan program kerja tanpa mencantumkan kedua nama gubernur, namun diselipkan catatan atau pertanyaan tertentu.
Baca juga: Kontroversial, Ketua DPRD DKI Ingin TGUPP Anies Baswedan Jadi Sasaran Operasi Tangkap Tangan
Penelitian ini berdasarkan penarikan sampel sesuai kaidah probability sampling di 6 kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta. Pengambilan sampel juga dilakukan secara acak dengan margin of error +4.00 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Proporsi pria dan wanita dibagi rata 50 persen.
Penggunaan Monas
Hasil kuesioner kontrol menyebutkan 78,7 persen masyarakat menilai kebijakan Anies sudah tepat. Sementara kuesioner eksperimen mengungkap sekitar 79,0 persen sepakat dengan keputusan Anies.
Sedangkan untuk Ahok, kebijakan membatasi penggunaan Monas hanya mencapai 15,3 persen dalam kuesioner kontrol. Begitu pula dengan kuesioner eksperimen masyarakat hanya sebesar 13,3 persen.
“Sekitar 79 persen responden menyatakan kebijakan pengelolaan Monas di era Anies jauh lebih tepat dibandingkan dengan kebijakan pembangunan di era Ahok,” ujar Peneliti Populi Jefri Adriansyah, seperti dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: Ahok Yakin Mampu Angkat Pertamina Jadi Perusahaan Kelas Dunia
Jefri mengungkapkan alasannya karena pada era Ahok, akses penggunaan Monas untuk masyarakat dibatasi hanya dipakai untuk kepentingan Negara karena dianggap zona netral. Hal itu membuat masyarakat puas dengan kebijakan Anies yang lebih luwes soal Monas.
Penanggulangan Banjir
Anies lebih unggul dalam hal penanganan banjir. Prosentase terhadap Anies 52 persen dan Ahok 37 persen.
Namun untuk metode kontrol, pertanyaan diubah dengan menanyakan implikasi program banjir Anies berisiko penggusuran dibandingkan Ahok. Hasilnya angka survei berubah, Ahok mencapai 50,7 persen dan Anies 35,7 persen.
Populi berkilah perubahan hasil terjadi karena pertanyaan kontrol tidak melekatkan nama gubernur, melainkan hanya menguraikan dampak kebijakan yang sebetulnya terasosiasi dengan gubernur.
Baca juga: Tak Gubris Peringatan Sejumlah Ormas Islam Soal DWP, Anies Disebut Gubernur Pengkhianat
Dana Pendidikan
Dalam survei eksperimen, bantuan dana pendidikan di era Ahok mencapai angka 71,7 persen. Untuk survei kontrol dengan pertanyaan ‘KJP tak dapat diuangkan untuk menghindari penyalagunaan dana’, tingkat kepuasan publik di angka 75,4 persen.
Di era Anies, tingkat kepuasan publik untuk survei eksperimen lebih unggul dari Ahok sebesar 77 persen. Namun, jika menggunakan survei kontrol melalui pertanyaan ‘KJP dapat diuangkan untuk menghindari penyalagunaan dana’, tingkat survei menurun menjadi 68,4 persen.
Reklamasi
Untuk kebijakan Reklamasi versi survei eksperimen, tingkat kepuasan publik terhadap Ahok yakni sebesar 60,8 persen. Sementara survei kontrol, prosentase meningkat di angka 64 persen. Pertanyaan di survei kontrol adalah ‘kebijakan reklamasi tanpa kewajiban pengembang membayar kontribusi 15% untuk pembangunan DKI Jakarta’.
Pertanyaan serupa yang ditujukan untuk Anies di survei kontrol menghasilkan angka 49,3 persen. Namun untuk survei eksperimen, Anies lebih unggul dari Ahok sebesar 68,3 persen.
Baca juga: Jokowi Tugasi Ahok Kawal Pembangunan Kilang Minyak Baru yang 34 Tahun Gagal Dibangun Pertamina
Penataan PKL Tanah Abang
Dalam survei eksperimen penataan Tanah Abang dan PKL, Ahok mendapat angka 74,7 persen. Sementara untuk survei kontrol, Ahok memperoleh angka lebih tinggi, yakni 83,4 persen.
Sementara Anies mendapatkan tingkat kepuasan 79,1 persen, lagi-lagi unggul dari Ahok. Namun apabila pertanyaan untuk survei kontrol diberi catatan dengan ‘mengizinkan PKL berjualan di trotoar jalan dan membangun skybridge di Tanah Abang’, persentase Anies turun menjadi 56,3 persen.
Di lain sisi, program-program baru Anies seperti rumah DP Rp 0 masih mendapatkan reaksi kurang baik. Prosentase kekecewaan program rumah DP Rp 0 mencapai 43.2 persen dan yang setuju sebesar 37.8 persen.
Namun program Jak-Lingko Anies mendapatkan respons positif. Tercatat 56,9 persen masyarakat senang dengan adanya Jak-Lingko. Sedangkan, yang tidak puas hanya 15.3%.
Dari kesimpulan hasil survei, Ahok ternyata unggul dalam 4 poin yaitu: Penanggulangan Banjir, Dana Pendidikan, Reklamasi dan Penataan PKL Tanah Abang.
Baca juga: Pertahankan Status ‘Jakarta Kota Persatuan’, Anies Sumbang Mesin Kremasi untuk Umat Hindu