TIKTAK.ID – Dalam beberapa tahun ini, Diet Keto sempat menjadi tren. Banyak orang mengaku berhasil menurunkan berat badan usai menjalani pola diet ini. Tidak hanya itu, ada juga yang percaya Diet Keto mampu membantu mencegah gagal jantung.
Diet Keto sendiri adalah pola makan rendah karbohidrat. Artinya, kalori yang didapatkan berasal dari konsumsi protein dan lemak.
Ahli jantung W.H. Wilson Tang menjelaskan, sumber energi utama tubuh yakni glukosa atau gula yang berasal dari karbohidrat. Kemudian hati memperoleh 70% energi dari lemak. Saat menerapkan Diet Keto, maka sumber energi akan diambil dari lemak yang sudah diolah oleh hati.
“Bagi orang yang berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, maka Diet Keto memang bisa membantu,” terangnya.
Manfaat lain dari Diet Keto di antaranya menurunkan gula darah yang membantu mencegah diabetes, dan menurunkan trigliserida atau sejenis lemak dalam darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Akan tetapi, Diet Keto juga memiliki berbagai efek samping, mulai dari mual dan muntah, kelelahan, sakit kepala, hingga sembelit.
Menurut Tang, tidak ada penelitian yang membuktikan Diet Keto bermanfaat untuk jantung. Sebaliknya, Tang menegaskan pasien gagal jantung yang melakukan Diet Keto rentan mengalami koma diabetes, penyakit hati berlemak non-alkohol, lonjakan kolesterol LDL (“jahat”), dehidrasi, dan gagal ginjal.
Biasanya orang yang mengalami gagal jantung akan lebih rentan mengalami kelainan gula darah. Untuk itu, Tang menyebut jika menerapkan Diet Keto yang mengurangi asupan karbohidrat, maka tentu membahayakan kesehatan penderita gagal jantung.
“Mungkin saja beberapa pasien memperoleh manfaat dari Diet Keto. Namun beberapa mungkin menjadi lebih buruk,” ungkap Tang.
Oleh sebab itu, Tang mengimbau pasien jantung agar menerapkan pola diet yang tidak terlalu ketat. Dia memaparkan, pasien jantung bisa melakukan tips berikut:
- Mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, lemak tak jenuh, serta protein tanpa lemak.
- Mengontrol porsi makan.
- Mengonsumsi banyak buah dan sayuran segar.
- Membatasi asupan daging merah dan mengonsumsi lebih banyak ikan.
- Menghindari makanan olahan.
- Mengurangi gula, karbohidrat sederhana, lemak jenuh, serta lemak trans.