Erick melanjutkan penjelasannya tentang Klaster Industri Migas dan Energi ini ada beberapa perusahaan seperti PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT PLN (Persero).
Baca juga : (CEK HOAKS atau FAKTA): Video Mahasiswa Demo Tuntut Presiden Jokowi Mundur
Di Klaster Industri Minerba di dalamnya ada beberapa perusahaan di antaranya PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dan anak usahanya, termasuk PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Pada Klaster Perkebunan & Kehutanan di dalamnya termasuk Perhutani, PTPN, dan BUMN sejenis.
Klaster Pupuk dan Pangan ada beberapa perusahaan yaitu PT Sang Hyang Sri, PT RNI, Perum Bulog, PT Berdikari, Perum Perindo, PT Perikanan Nusantara (Perinus), dan PT Pupuk Indonesia.
Baca juga : Apresiasi Pejuang Covid-19, Ridwan Kamil Prioritaskan Anak Tenaga Medis Masuk SMA Negeri
Di Klaster Kesehatan terdapat PT Bio Farma (Persero) disertai anak usahanya dan Pertamedika sebagai holding rumah sakit BUMN.
Untuk Klaster Jasa Keuangan di dalamnya termasuk bank Himbara (bank-bank milik negara), PT PNM dan PT Danareksa.
Klaster Asuransi dan Dana Pensiun memuat PT Asuransi Jiwasraya, PT Taspen, PT Asabri, PT Asuransi Jasindo, PT Jasa Raharja, PT Askrindo, dan Perum Jamkrindo.
Baca juga : Kepercayaan Masyarakat pada KPK Turun, ICW Sentil Jokowi
Kemudian Klaster Telekomunikasi dan Media terdapat PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), LKBN Antara dan Perum PFN (Produksi Film Negara).
Dalam Klaster Pembangunan Infrastruktur ada BUMN karya dan perusahaan semen milik negara.
Erick juga menggabungkan perusahaan pariwisata dalam satu klaster, yakni ITDC, Hotel Indonesia Natour dan Taman Wisata Candi.
Baca juga : Keputusan New Normal Jokowi Bisa Bikin Rupiah Hantam Dolar Amerika
Terakhir Klaster Sarana Prasarana yang memuat PT Pelindo, PT Angkasa Pura, PT KAI, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Perum Damri.