Iwantono mengatakan tidak harus semua bantuan berupa tunai, namun sebagian bisa dalam bentuk barang, seperti beras. Ia menilai hal itu untuk mengantisipasi uang bantuan tidak digunakan mudik.
Tak hanya itu, Iwantono juga mengkritik bahwa alokasi anggaran pelatihan itu malah diberikan kepada lembaga training online sebagai bagian dari sasaran program Kartu Pra Kerja. Seperti diketahui, Pemerintah memang menggandeng Project Management Office (PMO) sebagai pelaksana program.
“Enak banget yang terima uang itu. Jangan begitulah, rakyat ini sedang susah. Berikanlah uang itu pada yang memang berhak menerimanya,” kata Iwantono.
Baca juga: Wow! Tiap Peserta Kartu Prakerja Jokowi Bakal Dapat Rp 3,55 Juta
Hingga 14 April 2020, sudah ada 3,8 juta calon peserta yang mendaftar di situs prakerja.go.id, di mana 2,3 juta melakukan verifikasi email dan 1,6 juta melakukan verifikasi NIK. Dari total tersebut, sebanyak 926.790 peserta dinyatakan bergabung dengan batch I program ini.
Program Kartu Pra Kerja merupakan program Pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dalam bentuk pelatihan online dan tatap muka. Setiap peserta akan mendapatkan dana sebesar Rp3,55 juta yang pencairannya dicicil selama 4 bulan, untuk membayar biaya pelatihan dan membeli sembako.