TIKTAK.ID – Pengangguran di Amerika Serikat masih tetap tinggi, meskipun sejumlah negara bagian mulai dibuka kembali dari karantina yang sebelumnya diberlakukan. Pekan lalu jutaan lebih warga Amerika mengajukan tunjangan pengangguran. Hal ini menandakan PHK dari industri semakin meluas dan tetap meningkat, seperti yang ditulis Reuters.
Departemen Tenaga Kerja pada Kamis (7/5/20), melaporkan klaim pengangguran awal untuk tunjangan pengangguran secara keseluruhan mencapai 3,169 juta pada akhir 2 Mei. Jumlah itu turun bila dibandingkan jumlah pada pekan sebelumnya yang mencapai 3,846 juta.
Survei ekonomi Reuters memperkirakan sekitar 3 juta klaim pengangguran pada pekan terakhir, lebih sedikit bila dibandingkan dengan laporan sebelumnya yang mencatat 3,839 juta pada pekan terakhir 25 April.
Baca juga: Intelijen Jerman Bantah Tuduhan Trump Soal Asal-usul Virus Corona dari Laboratorium di Wuhan
Data itu sesuai dengan perkiraan para ekonom tentang pemulihan ekonomi Amerika yang bakal berlarut-larut. Perekonomian sempoyongan menghadapi karantina nasional untuk memperlambat penyebaran virus Corona. Perekonomian Amerika menyusut pada kuartal pertama, berada pada posisi paling curam sejak resesi hebat pada 2007-2009.
Laporan terbaru ini menunjukkan penurunan mingguan kelima berturut-turut pengajuan tunjangan pengangguran yang sempat mencapai rekor jumlah 6,867 juta pada pekan terakhir 28 Maret. Meskipun angka terakhir meningkat menjadi 33 juta klaim yang mengajukan tunjangan pengangguran sejak 21 Maret.
“Laju klaim baru untuk pengangguran melambat, tetapi tetap pada tingkat yang tak terbayangkan pada beberapa bulan lalu,” kata Kepala Ekonom di Naroff Economics di Holland, Pennsylvania, Joel Naroff.
Halaman selanjutnya…