TIKTAK.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir disebut-sebut sebagai sosok pemimpin yang berani dalam mengambil peluang dan risiko. Hal itu pula yang menjadi salah satu faktor tingginya elektabilitas Erick Thohir di bursa calon wakil presiden (Cawapres) dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Erick Thohir sudah menunjukkan keberanian dalam mengambil peluang dan risiko, yang menjadi salah satu modal penting dalam menghadapi kompetisi politik di Indonesia,” ungkap Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi, pada Senin (12/6/23), seperti dilansir Sindonews.com.

Untuk diketahui, Erick Thohir berhasil membongkar korupsi di tubuh perusahaan-perusahaan pelat merah di lingkungan Kementerian BUMN. Eks Presiden Inter Milan tersebut mampu mengungkap berbagai kasus. Kasus-kasus tersebut adalah Jiwasraya, ASABRI, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast, hingga Pelindo.

Baca juga : Sudah Sepakati Satu Nama, Koalisi Perubahan Tunggu Anies Umumkan Cawapres

Teranyar, saat ini Erick Thohir sedang mengusut tuntas dugaan kasus penyeludupan PT Aneka Tambang (persero) Tbk dan dugaan korupsi dana pensiun karyawan BUMN bersama Kejaksaan Agung. Diduga terdapat korupsi emas senilai Rp47,1 triliun di PT Antam.

Tidak hanya itu, sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir berkomitmen untuk memberantas mafia bola. Erick Thohir menilai praktik mafia sepak bola harus diganjar sanksi tegas secara hukum, sehingga tidak terus menghambat perkembangan dunia sepak bola di Indonesia. Oleh sebab itu, Erick Thohir memutuskan menggandeng FIFA dan Polri dalam pemberian sanksi terhadap mafia bola di Indonesia.

Lebih lanjut, Ade menganggap sosok bernyali dan berani seperti Erick Thohir ini penting dimiliki pemimpin Indonesia selanjutnya. Dia berpendapat keberanian dan nyali tinggi dibutuhkan guna menghadapi tekanan politik, oligarki, maupun asing.

Baca juga : PDIP Buka Suara Soal Usulan TGB dan Sandiaga Dampingi Ganjar di Pilpres 2024

“Bila Erick Thohir terpilih, maka faktor keberanian dan nyali tadi akan semakin penting untuk menghadapi tekanan politik kepentingan oligarki maupun asing,” tutur Ade.

Sementara itu, Pengamat Politik Political Statistics (Polstat), Apna Permana menyebut Erick Thohir menjadi figur Cawapres yang tergolong dari kalangan muda. Dia menyatakan situasi itu tentu turut memantik perhatian dari kalangan milenial.

“Erick Thohir dinilai publik sebagai tokoh politik muda dan digandrungi oleh anak muda,” jelas Apna, mengutip Tribunnews.com.