Prabowo Mendadak Panggil Dirut Pertamina, Ada Apa?

TIKTAK.ID – Presiden Prabowo Subianto diketahui telah memanggil Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (5/3/25). Dalam pertemuan itu, Simon akan melaporkan terkait kesiapan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang musim mudik Lebaran 2025 mendatang.
“Bahas umum saja, soal kesiapan menyambut mudik. Kami pastikan operasional lancar, dan penyediaan energi lancar semuanya,” ucap Simon, seperti dilansir Sindonews.com.
Kemudian ketika ditanya awak media tentang kasus korupsi impor minyak mentah dan pengoplosan BBM, dia hanya memberikan gestur hormat. Dia lantas mengaku ada ibadah misa di Gereja Katedral.
Baca juga : Jampidsus Kejagung Minta Publik Tak Khawatir Beli Produk Pertamina Usai Bertemu DPR
“Maaf saya misa jam 5 di Katedral, ada Rabu Abu,” kata Simon.
Sementara itu, Prabowo didorong untuk mengambil langkah tegas dalam penyelesaian kasus dugaan korupsi minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga. Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, mendesak Prabowo berani mengevaluasi Menteri BUMN Erick Thohir. Dia menegaskan, sebagai pemimpin tertinggi di BUMN, Erick tidak cermat hingga kecolongan.
“Saya pikir kasus korupsi di Pertamina perlu mendapatkan perhatian serius dari Presiden, lantaran nominalnya yang terbesar sepanjang sejarah korupsi di Indonesia. Untuk Erick Thohir lebih kepada ketidakcermatan dalam menganalisa laporan hasil kinerja dan juga pengawasan atau audit terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi,” terang Wasisto, pada Rabu (5/3/25), mengutip Jawapos.com.
Baca juga : Politisi Gerindra Sebut Ahok ‘Pahlawan Kesiangan’ dan Berpeluang Terseret dalam Kasus Korupsi Pertamina
Senada dengan Wasisto, Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Prabowo harus bersikap tegas kepada bawahannya, demi mengedepankan kepentingan rakyat.
“Kelalaian Erick Tohir sebagai pengelola BUMN yang mengalami kerugian akibat tindakan kejahatan atau korupsi, membuat Erick layak diusut sekaligus didesak mundur,” tegas Dedi.
Dedi pun meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus ini. Dia menyatakan seluruh pihak yang terlibat dan bertanggungjawab harus diproses hukum, termasuk menjawab isu yang menyebut nama pengusaha Boy Thohir.
Baca juga : Ormas Gerakan Rakyat Muncul Dukung Pencapresan Anies yang Diusung Partai Perubahan
“Bagaimanapun Erick Tohir tak bisa lepas dari tanggungjawab korupsi di Pertamina, dan di Badan Usaha lainnya terlebih kasusnya adalah kerugian negara,” jelas Dedi.