RI Berencana Kirim Personel TNI ke Rusia, Buat Apa?

TIKTAK.ID – Pemerintah Indonesia diketahui berencana mengirimkan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Rusia untuk belajar militer.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan, Brigjen Frega Wenas menjelaskan, Indonesia dan Rusia sepakat untuk melakukan sejumlah kerja sama di bidang pertahanan, mulai dari peralatan militer sampai pertukaran personel.
Kesepakatan tersebut dibahas dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu di Kantor Kemhan RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/2/25). Dalam pertemuan itu, Frega juga menyebut RI berencana mengirim personel ke Negeri Beruang Merah.
Baca juga : Ditanya Peluang Dampingi Prabowo di Pilpres 2029, AHY Jawab Begini
“Kami juga berkomitmen mengirimkan personel ke Rusia. Tadi yang menjadi salah satu penekanan Bapak Menhan yaitu bagaimana bukan hanya mengadakan latihan dalam hubungan satuan, melainkan juga membangun hubungan orang per orang, people to people connection, yang memang menjadi landasan saat kami melaksanakan interaksi dengan negara lain. Artinya bukan hanya satuannya, namun ada terbangun hubungan personal di situ,” ungkap Frega menjelaskan tentang pertemuan, seperti dilansir CNN Indonesia.
Sjafrie sendiri menerima kunjungan Shoigu di kantor Kementerian Pertahanan RI, pada Selasa (25/2/25). Kunjungan tersebut dilakukan di tengah lawatan Shoigu ke Indonesia dan Malaysia yang bakal berlangsung hingga 28 Februari mendatang.
Lebih lanjut, Frega menegaskan Indonesia tetap berprinsip bebas aktif.
Baca juga : Sayangkan Parpol Boikut Retret Kepala Daerah, Demokrat: Tak Utamakan Tugas Negara
“Kalau namanya kunjungan ini [Sergei Shoigu] kan pastinya ada proses, tidak tiba-tiba. Kita memperlakukan semua negara itu sama, lagi dengan politik luar negara bebas aktif,” ucap Frega di Kantor Kemenhan.
Frega menilai langkah Indonesia bergabung ke dalam BRICS hingga OECD belakangan ini adalah implementasi dari politik bebas aktif Indonesia, dengan tujuan merangkul sebanyak-banyaknya mitra strategis negara-negara dunia.
Apalagi, kata Frega, selama ini Indonesia terus mengembangkan kerja sama pertahanan bersama negara-negara lain tanpa terlibat dengan pakta pertahanan tertentu.
Baca juga : ICJR Soal Intimidasi Polisi ke Personel Sukatani: Jika Terbukti, Harus Ada Sanksi
“Tentunya hal ini demi kepentingan nasional Indonesia. Apalagi saat kita ingin membangun dan kita berbicara pertahanan itu adalah kedaulatan. Ketika kedaulatan itu terganggu, otomatis kita tak dapat menikmati saat ini,” sambungnya.
Kemudian setelah bertemu dengan Sjafrie, Shoigu juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Shoigu dan Prabowo diprediksi bakal membahas tentang hubungan bilateral kedua negara, termasuk isu-isu keamanan dan pertahanan.