TIKTAK.ID – Sebuah kasus pembunuhan yang mengerikan terhadap seorang wanita di Kuwait pada minggu ini telah memicu kemarahan besar di media sosial dengan seruan hukuman yang lebih berat bagi para pelaku kejahatan kekerasan terhadap wanita di negara tersebut.
Pada Selasa (20/4/21) kemarin, Farah Hamza Akbar dibunuh oleh seorang pria yang sebelumnya telah diajukan dua kasus pelecehan yang diduga karena penolakan keluarga atas lamaran pernikahannya, seperti yang dilaporkan Al Jazeera, Kamis (22/4/21).
Pelaku, ditangkap dan kemudian dibebaskan dengan jaminan, namun lalu menculik wanita itu dan menikamnya sampai mati. Tubuhnya ditinggalkan di luar rumah sakit di selatan Kota Kuwait, seperti yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian melanjutkan bahwa dalam beberapa jam setelah pembunuhan itu, pria itu kemudian mengaku, dan polisi menangkapnya.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan saudara perempuan korban menangis dan berteriak bahwa dia telah memberi tahu pihak berwenang tentang ancaman yang dia ajukan, tetapi permohonannya diabaikan.
“Itulah yang kami dapatkan, persis seperti yang kami katakan, bahwa dia akan membunuhnya, dan dia membunuh saudara perempuanku. Di mana Pemerintah? Kami memberi tahu hakim. Sudah kubilang berkali-kali dia akan membunuhnya, dan sekarang dia sudah mati,” katanya dalam rekaman tersebut.
Dalam beberapa jam, nama korban langsung menjadi trending di Twitter di Kuwait saat ratusan orang menyatakan kemarahan atas kejahatan tersebut.
Blogger mode Kuwait Ascia al-Faraj membagikan video saudari yang putus asa itu, mengatakan bahwa Kuwait “tidak aman untuk wanita”.
Beberapa pengguna media sosial menganggap pihak berwenang juga bertanggung jawab, mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak membebaskan pelaku setelah dia mengancam akan membunuh wanita itu beberapa kali.
Pembunuhan itu terjadi dua bulan setelah aktivis Kuwait melancarkan kampanye nasional untuk mengakhiri pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan.
Kampanye tersebut memunculkan lusinan kesaksian dari wanita di Kuwait tentang kejahatan yang terjadi terhadap mereka, mulai dari penguntitan, pelecehan, atau penyerangan, terutama dari akun Instagram “Lan Asket”, yang dalam bahasa Arab berarti “Saya tidak akan diam”.
Al-Faraj, sang blogger, merilis video viral pada saat kampanye, sambil mengatakan ada “masalah” di negara tersebut.
“Setiap kali saya pergi keluar, ada seseorang yang melecehkan saya atau melecehkan wanita lain di jalan,” katanya dalam video setelah sebuah kendaraan melaju untuk “menakut-nakuti” dia saat dia berjalan ke mobilnya.
“Kami memiliki masalah pelecehan di negara ini, dan saya sudah muak.”