TIKTAK.ID – Kota Yamato di Jepang akan menjadi kota pertama di negara Matahari Terbit itu yang melarang orang menggunakan posel mereka sambil berjalan atau istilah lainnya “zombie smartphone”. Larangan ini diberlakukan karena para “zombie smartphone” ini dapat membahayakan dirinya sendiri dan juga orang lain.
Rancangan aturan itu telah disahkan di majelis kota pada Kamis kemarin dan mulai diberlakukan pada pekan depan. Tak ada hukuman bagi mereka yang mengabaikan aturan itu, namun mejelis kota berharap orang-orang menyadari bahwa sebaiknya smartphone tak digunakan ketika mereka beraktivitas seperti saat berjalan kaki.
Jika orang-orang ingin menggunakan ponsel mereka ketika bepergian, maka disarankan agar mereka berhenti lebih dulu agar tak mengganggu lalu lintas atau orang lain yang berada di jalan yang sama, tulis RT News.
Sebuah penelitian yang dilakukan di dua lokasi di Yamato pada Januari lalu menemukan bahwa sekitar 12 persen pejalan kaki menggunakan ponsel mereka saat berjalan. Mereka ini dijuluki “zombie smartphone” atau “smombies” karena bahaya yang dapat terjadi pada diri mereka seperti tersandung dan kepada orang lain dengan tertabrak, bahkan bisa tanpa sadar berjalan ke lalu lintas kendaraan.
Pada tahun lalu, seorang pria di Fujisawa ditangkap setelah dia menabrak seorang wanita “zombie smartphone” di dekat stasiun kereta bawah tanah, hingga membuat wanita itu jatuh ke tanah. Pria itu mengatakan sengaja menabraknya untuk memberi pelajaran kepada orang-orang yang berjalan sambil mengirim pesan, demi keselamatan orang lain.
Kaum urban yang terobsesi hingga menjadi “zombie smartphone” sepertinya tak hanya menimbulkan masalah di Jepang, sebab banyak tempat lain di belahan dunia yang melakukan hal serupa untuk menghadapi masalah ini.
Pada tahun lalu, kota Ilsan di Korea Selatan harus memasang sinar laser dan lampu berkelap-kelip di penyeberangan jalan pejalan kaki untuk memperingatkan orang agar melihat ke atas dan menyadari bahwa mereka akan menyeberang jalan.
Sejumlah kota di Jerman memasang lampu lalu lintas di permukaan tanah di trotoar untuk memberi tanda jalanan yang akan mereka lintasi, sedangkan di kota Wenzhou di China memberlakukan denda ringan bagi mereka yang mengirim pesan teks sambil menyeberang jalan.