
TIKTAK.ID – Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada pidatonya di Istana Elysee dalam peringatan Hari Buruh mengatakan bahwa pemulihan nasional perlu “diatur”.
Sementara demonstrasi peringatan Hari Buruh di negara itu tetap dibatasi dengan ketat, seperti yang dilaporkan RT News, Jumat (1/5/20).
Macron melanjutkan bahwa akhir dari lockdown nasional dalam 10 hari, akan menjadi langkah awal tentatif menuju pemulihan dari krisis Covid-19.
Dia mengatakan hidup “tidak akan kembali normal” dan akan ada “beberapa fase” dalam membuka lockdown, dan pada 11 Mei menjadi “salah satunya.”
Baca juga: Ini Tempat di Dunia yang Bebas Virus Corona
Macron menambahkan bahwa “[periode] pemulihan harus diatur”; pernyataannya itu merupakan hasil dari pertemuannya dengan ahli hortikultura Perancis.
Mulai 11 Mei, sekolah dan bisnis secara bertahap akan dibuka kembali di seluruh negeri. Sebelumnya sekolah dan bisnis ditutup sejak Maret.
Hari Buruh secara tradisional dirayakan secara luas di Prancis, dengan ribuan massa turun ke jalan dalam demonstrasi untuk memperjuangkan hak-hak pekerja. Namun tahun ini, semua demonstrasi massa telah dilarang karena pandemi Corona, dan para aktivis buruh harus menemukan cara-cara protes yang baru bukan lagi dengan cara konvensional.
Serikat pekerja telah mengorganisir protes secara online, serta menyerukan kepada orang-orang untuk memajang spanduk dan memukul pot dan wajan dari balkon mereka untuk menunjukkan dukungan.
Halaman selanjutnya…