TIKTAK.ID – Sebelumnya, masker tak pernah sekalipun menjadi perhitungan bagi para perancang mode untuk menjadikannya sebagai objek fashion. Hingga muncul pandemi virus Corona yang memaksa semua orang menggunakan masker untuk menghindari dari terinfeksi Covid-19.
Dari sesuatu yang aneh, bahkan sering kali dianggap sebagai ancaman, masker kini menjadi sangat penting seperti kaos kaki, ikat pinggang atau baju Anda.
“Ketika kamu memakainya (masker) yang kamu katakan, ‘Saya bukan ancaman’,” kata perancang Prancis Stephanie Coudert, yang namanya mencuat melalui Paris haute couture, tulis France24.
“Itu adalah gerakan sipil.”
Namun ketika dia duduk untuk mendesain masker, dia mengaku satu pikiran terus muncul di kepalanya.
“Ini masker. Sulit untuk menyangkal itu,” kata Coudert.
Baca juga: Intelijen Jerman Bantah Tuduhan Trump Soal Asal-usul Virus Corona dari Laboratorium di Wuhan
Virgil Abloh dari Louis Vuitton tidak keberatan, merilis masker hitam sederhana yang dihiasi logo panah label Off-White miliknya dengan harga 87 Euro atau sekitar 1,3 juta rupiah per pak.
Masker produksi mereka segera terjual habis dan sejak itu menjadi aksesori gaya yang paling didambakan di dunia, menurut pemantau tren Indeks Lyst, dengan beberapa orang sekarang menjual produk secondnya dengan harga empat dan lima kali lipat.
Sebaliknya, Coudert menjual masker couture-nya seharga delapan Euro.
“Ini pilihan sosial bagi saya,” katanya. “Kurasa kita semua bertanya pada diri sendiri bagaimana kita bisa berguna.”
Tidak mengherankan, dia bekerja keras untuk memenuhi permintaan. Memang Lyst mengatakan bahwa pencarian di internet untuk masker telah naik lima kali lipat sejak awal tahun.
Namun banyak produsen besar tetap berhati-hati dan sangat ambivalen mengenai apakah masker akan menjadi bagian dari masa depan mode kita.
Halaman selanjutnya…