TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha, diketahui telah membuat pernyataan kontroversial. Dalam acara puncak HUT Ke-7 PSI di Jakarta, pada Rabu (22/12/21), Giring sempat mengatakan bahwa Indonesia jangan sampai dipimpin oleh pembohong pecatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan tersebut pun turut direspons oleh politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah. Fahri menyatakan serangan yang dilakukan oleh Giring itu harus dihadapi, jangan lantas kabur.
“Sebenarnya bagus, tapi setelah itu jangan malah kabur. Hadapi semua anak panah yang masuk, lalu lakukan serangan balik. Jangan kabur apalagi sembunyi di balik orang lain, bahkan memakai nama presiden. Dia (presiden) enggak suka, dia maunya kamu berkelahi sendiri,” cuit Fahri melalui akun Twitter @Fahrihamzah, pada Jumat (31/12/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Kiai Miftachul Akhyar Rangkap Jabatan di NU dan MUI, Begini Kata Ma’ruf Amin
Kemudian Fahri mengungkapkan soal pengalaman Giring sebagai mantan vokalis grup band Nidji. Fahri menilai dunia politik dan hiburan itu berbeda.
“Politisi seperti mas @Giring_Ganesha akan belajar, karena berbeda antara menjadi vokalis band dan vokalis politik. Jika menjadi vokalis band, ada banyak pengagum dan tidak ada oposisi. Namun bila menjadi vokalis politik, ada banyak haters dan banyak oposisi. Yang pertama banyak tepuk tangan dan yang kedua banyak tunjuk tangan interupsi,” tutur Fahri.
Di sisi lain, PSI membantah pernyataan Fahri yang menuding Giring bersembunyi di belakang Jokowi. PSI pun menyebut Fahri Hamzah adalah orang tua yang sedang memberikan nasihat kepada anak muda.
Baca juga : Giring Pajang Foto Dirinya ‘Capres 2024’, Netizen: Jangan Terlalu Tinggi, Jadi Lurah Dulu Saja
“Kami anggap ini bagai nasihat orang tua dengan segudang cerita masa lalu, kepada anak muda yang sangat bersemangat menyambut masa depan. Menurut saya, Bang Fahri tidak nyerang,” ungkap Juru Bicara PSI, Ariyo Bimmo kepada wartawan, Jumat (31/12/21), mengutip detik.com.
Setelah itu, Ariyo mengajak Fahri agar mengikuti perjalanan PSI. Dia menjelaskan, PSI merupakan partai pengawal kebijakan-kebijakan pemimpin progresif, seperti Jokowi.
“Tampaknya Bang Fahri perlu lebih banyak mengikuti perjalanan PSI,” tegas Ariyo.
Baca juga : Buntut Teror 3 Kepala Anjing, Pengikut Jaga Pesantren Bahar bin Smith 24 Jam
“Partai ini didirikan untuk menjadi yang terdepan dalam mengawal kebijakan-kebijakan pemimpin progresif seperti Pak Jokowi. Bukan karena sakit hati kepada satu atau dua orang,” sambung Ariyo.