TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar Partai Amanat Nasional (PAN) bisa menghindari politik sektarian. Jokowi juga meminta PAN tetap menjadi partai yang konsisten dalam menjalankan politik amar ma’ruf nahi munkar.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam sambutannya di acara puncak Hari Ulang Tahun PAN ke-23 yang tayang di YouTube PAN TV, Senin (23/8/21).
Mulanya, Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun kepada PAN. Jokowi berpesan supaya PAN bisa terus tumbuh, berkembang, dan konsisten merekatkan kebangsaan serta menyuarakan kemajuan.
Baca juga : Usung Ganjar Pranowo Nyapres 2024, Sahabat Ganjar Deklarasi Serentak di 51 Kota
“Dapat menjadi teladan dalam mendahulukan akidah-akidah politik kebangsaan dan kemanusiaan, mengutamakan kemaslahatan dan keselamatan bangsa, serta menghindari politik sektarian yang bisa menghalangi persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Jokowi dalam sambutannya, seperti dilansir CNN Indonesia.
Sekadar informasi, sektarianisme sendiri adalah bigotri, diskriminasi, atau kebencian yang muncul akibat perbedaan di antara suatu kelompok, seperti perbedaan denominasi agama atau fraksi politik.
Jokowi lantas mengaku percaya bahwa PAN akan selalu istiqamah mengusung obor Reformasi dan nilai-nilai keindonesiaan. Ia juga menginginkan PAN dapat konsisten dalam memperjuangkan moderasi dan inklusivisme politik.
Baca juga : Pengamat Sebut Moeldoko Layak Jadi Presiden Gantikan Jokowi, Kok Bisa?
“Konsisten menjalankan politik amar ma’ruf nahi munkar dalam koridor kebangsaan, dan teguh memperjuangkan moderasi serta inklusivisme politik,” tutur Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut melanjutkan, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, dirinya berharap agar seluruh partai politik mau ikut bergotong-royong membantu sesama. Menurutnya, hal itu merupakan cermin dari akar politik yang berkeadaban.
“Semoga Allah SWT meridai segala ikhtiar bangsa kita, sehingga bisa meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” imbuhnya.
Baca juga : Menguak Misi Sebenarnya Wacana Amendemen UUD 1945 yang Tuai Polemik
Seperti diketahui, PAN adalah salah satu partai politik yang identik dengan era Reformasi. PAN dideklarasikan usai gerakan Reformasi, tepatnya pada 23 Agustus 1998 silam. Awal berdirinya PAN pun tidak lepas dari peran Amien Rais yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Namun kini Amien sudah keluar dari PAN, lantaran terlibat perang dingin dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Setelah itu, mantan Ketua MPR tersebut mendirikan partai baru yang diberi nama Partai Ummat.