Namun, masih ada satu WNI yang masih disandera, yaitu M. Farhan. Ia merupakan putra dari Maharudin dan Wa Daya. Pemerintah masih melakukan upaya penyelamatan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sempat berbincang dengan Wa Daya mengenai M. Farhan yang masih ditawan. Retno berharap operasi penyelamatan pemuda itu bisa berjalan lancar, meski Retno tidak menjabarkan detail proses operasi penyelamatan.
Baca juga: Ini Langkah Menhan Prabowo Ex Danjen Pasukan Khusus, Tangani Penyanderaan WNI oleh Abu Sayyaf
Retno mengatakan turut bersyukur atas kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Filipina sehingga dapat membebaskan dua WNI yang diculik Abu Sayyaf. Pembebasan itu menurut Retno merupakan penutup yang baik dalam pelaksanaan politik luar negeri dari segi perlindungan.
“Semua ini dapat terjadi tentunya karena berkat Yang Maha Kuasa. Tetapi tak kalah penting adalah kerja sama yang dilakukan baik secara internal pada tubuh Pemerintah otoritas Indonesia, termasuk perwakilan kita di Manila, Davao City, plus kerja sama kita dengan Filipina, dan Diplomasi Tingkat Tinggi,” kata Retno.
Diplomasi Tingkat Tinggi yang dimaksud adalah pertemuan Jokowi dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada KTT antara ASEAN dan Korea Selatan di Busan.