TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan telah melakukan rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Pertemuan yang berlangsung selama 20 menit itu membahas hal penting mengenai pertahanan dan keamanan. Salah satunya, membahas langkah menangani penyanderaan tiga nelayan Indonesia oleh Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Kelompok radikal itu meminta tebusan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebanyak Rp8,3 Miliar.
“Tiga nelayan kita disandera di Filipina ya jadi kita akan membahasnya,” jelas Prabowo usai menemui Mahfud MD di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, dilansir Jawapos.com, Jumat (13/12/19).
Baca juga: Blunder Anies Baswedan, dari Rencana Wisata Halal hingga Izin DWP 2019
Saat ini, lanjut Prabowo, pemerintah Indonesia masih mencari cara untuk membebaskan tiga nelayan tersebut.
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan langkah penyelamatan dan pembebasan tanpa mengorbankan satu jiwa sama sekali masih terus berproses. Menurut Mahfud, kelompok Abu Sayyaf masih menutup diri.
“Pemerintah tidak akan menuruti permintaan tebusan Kelompok Abu Sayyaf,” ucap Mahfud.
Baca juga: Presiden Janjikan Ibu Kota Baru ‘Bebas Pabrik’
Sebelumnya, tiga nelayan Indonesia yang tengah melaut diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di dekat pulau Tambisan, Malaysia pada September lalu. Tiga WNI itu adalah Maharudin Lunani (48), Muhammad Farhan (27), dan Samiun Maneu (27).
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa ketiga nelayan tersebut adalah warga dari Baubau dan Wakatobi.
Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, meminta Pemerintah Pusat segera melakukan diplomasi untuk pembebasan tiga nelayan tersebut.
Baca juga: Buya Syafi’i Bawa Pesan Penting untuk Ahok Soal Anak Bangsa Bermental Asing Jadi Mafia Migas
Kelompok Abu Sayyaf meminta kepada Pemerintah Indonesia memberikan uang tebusan sebesar Rp8,3 Miliar jika ingin ketiga WNI tersebut dibebaskan.
Abu Sayyaf merupakan kelompok bersenjata yang kerap menculik nelayan. Kelompok ini bertempat di Filipina, dan memiliki tiga wilayah kekuasaan di daerah Jolo, Basilan, dan Mindanao. Namun mereka juga acap kali berpindah-pindah.