
TIKTAK.ID – Jika kelelahan normal dapat hilang seiring berjalannya waktu dengan mengambil waktu istirahat, berbeda halnya dengan kelelahan kronis. Kelelahan kronis umumnya tidak akan hilang dalam jangka waktu lama.
Mayo Clinic menyebut sindrom kelelahan kronis atau Chronic Fatigue Syndrome (CFS) merupakan kelainan rumit. Kondisi ini ditandai dengan kelelahan ekstrem yang berlangsung setidaknya selama enam bulan dan tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis yang mendasarinya.
Biasanya, kelelahan yang dirasakan pada sindrom kelelahan kronis dapat memburuk dengan adanya aktivitas fisik atau mental yang dilakukan oleh penderita, namun tidak kunjung membaik dengan istirahat.
Lebih lanjut, penyebab sindrom kelelahan kronis ini masih belum sepenuhnya dipahami. Terdapat beberapa pandangan yang menyatakan infeksi virus, tekanan psikologis, atau kombinasi berbagai faktor sebagai penyebabnya.
Akibat tidak adanya penyebab tunggal yang diidentifikasi dan karena banyak kondisi lain menghasilkan gejala yang serupa, maka sindrom kelelahan kronis ini pun mungkin sulit didiagnosis. Terlebih tidak ada tes untuk memastikan diagnosis sindrom kelelahan kronis.
Penderita bisa jadi membutuhkan sejumlah tes medis untuk menyingkirkan masalah kesehatan lain yang memiliki gejala serupa. Sedangkan perawatan untuk sindrom kelelahan kronis akan berfokus pada perbaikan gejala yang terjadi.
Seperti dilansir Kompas.com, gejala kelelahan kronis yakni kesulitan dengan ingatan, fokus, serta konsentrasi. Gejala lainnya adalah pusing yang dapat memburuk dengan berpindah dari berbaring atau duduk ke berdiri.
Mengutip Health Line, gejala sindrom kelelahan kronis juga bisa bervariasi berdasarkan kondisi masing-masing individu dan tingkat keparahan kondisinya.
Gejala yang paling umum yaitu kelelahan yang cukup parah, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Kondisi itu pun dapat bertahan selama enam bulan lebih.
Kemudian sindrom kelelahan kronis bisa menyebabkan masalah tidur, seperti:
- Merasa tidak segar meski sudah tidur malam
- Mengalami insomnia kronis
- Gangguan tidur lainnya
Tidak hanya itu, penderita sindrom kelelahan kronis berpotensi mengalami:
- Sering lupa
- Konsentrasi berkurang
- Intoleransi ortostatik, yaitu beralih dari berbaring atau duduk ke posisi berdiri membuat pusing, sakit kepala, atau pingsan
Sementara itu, gejala fisik sindrom kelelahan kronis di antaranya:
- Nyeri otot
- Sering sakit kepala
- Nyeri sendi tanpa kemerahan atau bengkak
- Sering sakit tenggorokan
- Kelenjar getah bening yang lunak dan bengkak di leher dan ketiak
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan.