“Dan saya bilang Pak Gubernur, ini perlu lebih diberitahukan kepada masyarakat sehingga penanganan banjir Jakarta di bawah Bapak Gubernur, Pak Anies, saya kira tidak kalah dari gubernur-gubernur yang sebelumnya,” kata Tahir.
Dari hasil perbincangan singkatnya dengan Anies itu, Tahir memutuskan untuk membantu DKI dari segi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ia mengaku membantu Jakarta dengan cara fokus menciptakan lapangan kerja.
“Lalu tadi dalam pembicaraan dengan Asisten Bu Sri, juga kita berbicara bahwa the second step kita akan menangani daerah kumuh, padat, dan miskin di Jakarta. Tadi kurang lebih sudah disebut 3 daerah, yaitu Johar, Tambora, dan Pademangan,” kata Tahir.
Tidak hanya itu, Tahir juga mengungkapkan bakal memberikan sumbangan kepada DKI berbentuk 100 motor sampah. Ia berharap program ini bisa berkelanjutan untuk pengembangan kota Jakarta.
Baca juga: Sandiaga Uno Sentil Anies Terkait Formula E: Daripada Berantem Mending Main Gokart
Seperti diberitakan sebelumnya, survei nasional Indo Barometer bertajuk “Evaluasi Publik dan Isu-isu Nasional dalam 100 Hari Jokowi-Amin'”, yang dirilis pada Minggu (16/2/20), mengungkapkan bahwa gubernur DKI Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Peringkat berikutnya adalah Joko Widodo (Jokowi), kemudian Anies Baswedan.
Banyak pihak menyebut survei Indo Barometer tersebut tak lebih dari upaya penggiringan opini publik dan hanya didasarkan pada asumsi responden yang tidak paham seluk-beluk penanganan DKI Jakarta.
Apalagi bila dibandingkan dengan data resmi Pemprov DKI dan beberapa instansi terkait yang dari tahun ke tahun dengan jelas merekam kinerja semua gubernur DKI, maka hasil survei tersebut dapat disebut serupa dengan pembohongan publik.