Bagi Tengku Zul, kala itu Ma’ruf Amin memintanya agar membantu dalam kampanye Pilpres. Tetapi Tengku Zul enggan mengamini permintaan tersebut.
Baca juga : Ketimbang Jadi Presenter, Susi Pudjiastuti Akui Lebih Senang Pacul-pacul di Kebun
“Yai Ma’ruf pernah meminta kala itu (2019 saat mau kampanye) supaya saya membantu beliau. Saya katakan jika Presiden Jokowi WAFAT (beliau sebagai Capres nomor 1. Saya sebut Presiden karena beliau kan memang masih Presiden saat itu) dan Yai Ma’ruf jadi (calon) Presiden (2019), maka saya akan kampanye dengan uang sendiri membela Yai Maruf,” tuturnya.
Tengku Zul kembali menjelaskan bahwa pernyataanya itu adalah dialog dengan Ma’ruf Amin. Dia mengatakan bahwa pernyataan itu bukan digunakan kini.
“Jadi konteksnya kala itu adalah dialog sebenarnya antara saya dengan Yai Ma’ruf Amin kala saya diminta membantu kampanye beliau tahun 2019. Bukan konteks saat ini. (Silakan perhatikan lagi wawancaranya baik-baik),” tegasnya.
Baca juga : Tutup Layanan GoLife Akibat Covid-19, Gojek PHK 430 Karyawan
Jokowi-Ma’ruf amin adalah Pemerintah yang sah bagi Tengku Zul dan MUI. Sudah final pernyataan tersebut baginya.
“Adapun sikap kami kini, saya dkk (dan kawan-kawan-red) di MUI solid dan sama sepakat, yakni mengakui bahwa Presiden Jokowi dan KH Maruf Amin sebagai Kepala Negara dan Wakli Presiden yang SAH. Tak ada beda pendapat akan hal ini di MUI hingga kini,” sebut Tengku Zul.