TIKTAK.ID – Untuk mendapatkan keturunan, kondisi ideal sperma menjadi salah satu faktor yang paling menentukan.
Karena proses pembuahan sperma pada sel telur merupakan tahap awal yang sangat penting, dan jutaan sperma saling berebut untuk dapat membuahi satu sel telur, maka hanya satu sperma pemenang dengan kondisi paling prima saja yang pada akhirnya akan berhasil masuk ke sel telur. Hingga penyatuan keduanya dapat berlanjut pada proses berikutnya, sampai akhirnya menjadi bayi dalam kandungan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Baca juga: Memijat Bayi Miliki Manfaat Luar Biasa untuk Anak dan Orang Tua
“Bukan sperma yang pertama kali datang (dilepaskan) yang bisa masuk ke sel telur. Bahkan kira-kira sperma yang nomor ke 10 juta sekian yang akan bisa membuahi sel telur,” terang Hasto Wardoyo dalam acara sosialisasi kesehatan reproduksi di Luwansa Hotel, Palangka Raya, Kalimantan Selatan.
“Dokter sendiri juga heran, tidak hanya saya saja. Kok bisa ya bukan sperma yang datang lebih awal yang bisa masuk ke sel telur,” imbuh Hasto.
Ia menambahkan bahwa sperma yang pertama kali datang malah akan mati. Begitu juga sperma lain yang berusaha menembus sel telur, akan banyak yang mati. Sebab, di dalam rahim, terjadi “pertarungan ketahanan” dalam memasuki sel telur. Ajaibnya, justru sperma yang mati seolah “bunuh diri” itulah yang akan mempengaruhi lapisan luar sel telur. Membuat sel telur semakin lama akan menjadi makin jinak.
Baca juga: 5 Tanda Munculnya Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai
“Kemudian sperma nomor 10 juta sekian yang bisa berhasil dan masuk menembus sel telur. Ya, dia berhasil masuk karena ‘pengorbanan’ sperma-sperma yang sudah mati tadi,” jelasnya disambut gelak tawa para undangan.
Artinya, keberhasilan sperma dalam membuahi sel telur sangat dipengaruhi oleh kualitas sperma itu sendiri. Sayangnya, tidak semua sperma memiliki bentuk dan kecepatan ideal dalam bergerak.
“Ada juga sperma yang jalannya santai, bahkan ada juga yang jalannya tidak mau maju-maju. Bentuk sperma sendiri ada yang tidak memiliki ekor atau ekornya bergerak lambat,” lanjut Hasto.
Baca juga: Obesitas Bisa Jadi Penyebab Munculnya Penyakit Pada Gusi
Lalu seperti apa kondisi ideal sperma yang dapat membuahi sel telur?
“Jumlah sperma yang bagus tersebut adalah 20 juta per cc. Kemudian sekali lepas, jumlah sperma sebanyak 3 cc. Selain itu, keberhasilan proses pembuahan harus didukung oleh kualitas sel telur juga,” pungkas Hasto.