TIKTAK.ID – Lama menghilang usai mendeklarasikan Partai Ummat, kini Amien Rais tiba-tiba muncul dan kembali meramaikan jagat perpolitikan di Indonesia. Kemunculan Amien kali ini pun membawa pesan tegas kepada Pemerintah.
Amien menyampaikan pesan secara spesifik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan Amien menuding Pemerintahan saat ini merupakan rezim yang ugal-ugalan.
“Realitas politik kita sekarang ini, duet Jokowi-Luhut yang menjadi simbol dan substansi rezim yang berkuasa, sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024,” ujar Amien, seperti dilansir CNBC Indonesia.
Baca juga : Pengamat: Kurang dari 10 Detik, Jokowi Bisa Redakan Gonjang-Ganjing Isu 3 Periode
“Selain itu, tidak boleh lagi dua oknum ini menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu. Kita masih terngiang-ngiang rakyat kita dibodohi, tapi kadang ditekan dan diancam untuk mengegolkan tujuan politik yang sesungguhnya jahat,” imbuh Amien.
Amien mengunggah pernyataannya itu melalui akun YouTube Amien Rais Official dengan judul “Duet Maut Jokowi Luhut Tidak Kita Perlukan Lagi”. Video berdurasi hampir 20 menit tersebut diunggah pada Sabtu (2/4/22).
Menurut Amien, Jokowi dan Luhut punya ambisi yang luar biasa dalam berkuasa. Amien lantas menyebut Pemerintahan saat ini cenderung paranoid, karena merasa tidak aman jabatannya segera berakhir.
Baca juga : Tolak Penundaan Pemilu, Amien Rais Sebut Duet Jokowi-Luhut ‘Paranoid’
“Cirinya yaitu rasa tidak pernah secure, aman. Kemudian cara menutupi kelemahannya dengan cara menggertak, mengancam, dan mengerahkan massa yang massif, bahwa duet ini adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan bangsa ini,” ucap Amien.
Lebih lanjut, Amien mengaku kasihan dengan era Pemerintahan sekarang. Sebab, dia menilai Jokowi dan Luhut sampai harus mengerahkan lurah atau kepala desa demi ambisi kekuasaannya dalam memimpin negeri.
“Saya kasihan melihat keadaan kita sekarang ini, mengerahkan seluruh lurah se-Indonesia. Mungkin nanti asosiasi-asosiasi tertentu, eksponen bangsa petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, pensiunan ini pensiunan ini, dan lain-lain,” tutur Amien.
Baca juga : Jokowi Janji Beri Bantuan Minyak Goreng Tiap Bulan, Berapa Nilainya?
Amien juga mengklaim Jokowi dan Luhut mabuk kekuasaan lantaran tidak tahu kapan harus mundur. Padahal, kata Amien, UUD 1945 telah mengamanatkan masa jabatan presiden maksimal 2 periode.
Amien menganggap Jokowi-Luhut berupaya memperpanjang kekuasaan dengan cara yang dia sebut ugal-ugalan, yakni dengan cara amandemen UUD 1945.