TIKTAK.ID – Sejumlah orang berusaha meningkatkan imunitas tubuh dengan konsumsi berbagai vitamin, mulai dari vitamin A, B, D, E, hingga berbagai obat herbal agar terhindar dari virus Covid-19. Padahal, terlalu banyak mengonsumsi vitamin juga tidak baik untuk tubuh, terutama kulit.
Orang yang memang memiliki alergi pada bahan-bahan tertentu pun akan lebih berisiko terpapar masalah kulit jika terlalu banyak mengonsumsi vitamin.
“Risiko alergi berarti hanya mereka yang punya bawaan alergi, dan lebih sering kemungkinan itu muncul,” ujar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Pondok Indah, Susie Rendra, melalui webinar “Jaga Kulit Tetap Sehat Selama Pandemi”, Kamis (26/8/21), seperti dilansir Kompas.com.
Susie mengatakan tidak ada vitamin yang secara spesifik dapat menyebabkan alergi. Ia menilai semua itu tergantung pada reaksi di tubuh tiap-tiap individu, karena ada yang memang tidak cocok dengan vitamin A, atau bahkan Vitamin D.
Akan tetapi, Susie menyatakan tidak semua orang akan mengalami reaksi alergi ketika mengonsumi vitamin. Menurutnya, hal itu kembali lagi bergantung pada reaksi tubuh terhadap obat atau bahan-bahan tertentu.
“Namun tetap tidak boleh menutup kemungkinan bahwa vitamin apa pun yang diminum bisa menimbulkan alergi,” ungkap Susie.
“Jadi kalau kita mengalami reaksi gatal atau alergi, kita harus eksplore apakah ada penggunaan vitamin sebelumnya. Jangan pernah menutup kemungkinan ‘kalau Vitamin C enggak mungkin alergi’,” imbuhnya.
Kemudian Susie menyebut vitamin tertentu juga dapat memicu timbulnya jerawat di wajah. Ia menjelaskan, secara teori memang ada vitamin yang bisa memicu timbulnya jerawat di wajah bila tidak cocok dengan tubuh seseorang.
“Secara teori vitamin E ke beberapa orang dapat menimbulkan jerawat. Sementara vitamin lain tidak terkait dengan jerawat,” tutur Susie.
“Kalau setelah minum vitamin ada perubahan seperti jerawat, maka saatnya kita berpikir bahwa mungkin vitamin lah penyebabnya,” sambungnya.
Jika begitu, kata Susie, maka konsumen harus berhenti mengonsumi vitamin yang diduga memicu timbulnya jerawat.
Ia pun mengakui selain vitamin, obat yang kerap diberikan kepada pasien Covid-19 juga berpotensi memicu alergi, meski semua kembali pada kondisi tubuh masing-masing pasien.