
TIKTAK.ID – Selama pandemi virus Corona (Covid-19), banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran daring atau online. Selama pembelajaran online, terdapat peningkatan penggunaan perangkat digital seperti smartphone, komputer tablet, maupun laptop di kalangan anak-anak.
Hal itu pun menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan orang tua, khususnya mengenai kesehatan mata anak-anak. Sebab, menghadap layar terlalu lama dapat berdampak buruk bahkan bagi orang dewasa sekalipun.
Seperti dikutip Tirto.id dari Association of Optometrists (AOP), terdapat risiko ketegangan mata digital akibat melihat atau menatap layar laptop maupun smartphone dalam waktu lama. Meski tidak menyebabkan kerusakan permanen pada mata, tetapi dapat menyebabkan ketidak nyamanan, seperti penglihatan kabur, mata sakit, dan lelah.
Mengutip Healthy Children, anak-anak akan mengalami beberapa kondisi berikut dari penggunaan layar yang terlalu lama:
Penglihatan kabur
Menatap obyek pada jarak yang sama dalam waktu lama dapat menyebabkan sistem fokus mata menjadi kejang atau “terkunci” untuk sementara. Kondisi tersebut disebut sebagai kejang akomodasi, yang menyebabkan penglihatan anak menjadi kabur saat dia berpaling dari layar.
Meski belum terbukti, tetapi beberapa penelitian mengaitkan penggunaan komputer dan aktivitas serupa dengan pemicu miopia atau rabun jauh.
Kelelahan mata
Setelah menatap layar, anak-anak mungkin akan mengeluh sakit kepala di sekitar pelipis dan mata. Pasalnya, mata berkonsentrasi terlalu lama sehingga menyebabkan sakit kepala.
Penyebab lainnya yakni pencahayaan yang kurang ideal, sehingga anak-anak sakit kepala akibat lelah menyipitkan mata.
Mata kering
Penelitian menunjukkan, orang lebih jarang berkedip secara signifikan saat berkonsentrasi pada layar digital, sehingga menyebabkan mata kering dan teriritasi. Apalagi, komputer atau laptop biasanya diletakkan di area visual yang lebih tinggi dari pada buku. Hal itu berakibat kelopak mata atas cenderung terbuka lebih lebar yang menyebabkan mempercepat penguapan lapisan air mata.
Berikut ini sejumlah tips yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah ketegangan mata pada anak:
– Sebaiknya hindari untuk melihat layar lebih dari 20 menit. Ingat aturan 20/20/20, yakni setelah menatap layar selama 20 menit, alihkan pandangan ke obyek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
– Mengatur posisi smartphone, laptop, atau tablet di bawah level penglihatan anak. Para ahli menjelaskan, dengan aturan 1/2/10, ponsel idealnya berjarak satu kaki, perangkat komputer dan tablet dua kaki, dan layar TV sejauh 10 kaki.
– Ajak anak untuk bermain dan olahraga di luar ruangan. AOP melaporkan, olahraga teratur mampu mengurangi perkembangan miopia.
– Mematikan perangkat digital satu jam sebelum waktu tidur. Sebab, blue light yang dipancarkan oleh perangkat secara signifikan mampu mempengaruhi waktu tidur.
– Menerapkan aturan jam malam, dan jauhkan anak-anak dari layar perangkat selama malam hari sebelum tidur.