Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA tersebut menyatakan dalam konteks ini, Jokowi jangan membiarkan dan dibiarkan dirinya bekerja sendiri. Sebab, ia berpendapat melawan Corona butuh semangat kebersamaan, dan komando terletak pada Jokowi.
Toto menegaskan Jokowi hanya perlu meyakinkan semua elemen bangsa agar setia berada di belakangnya, bukan membiarkan rakyat dan elemen lain berjalan sendiri.
“Apalagi dengan mempertontonkan kebijakan Pusat yang tidak kompak antar satu lembaga dengan lainnya,” ucapnya.
Baca juga: Komentar SBY Saat Penghina Presiden Terancam ‘Diciduk’ di Tengah Pandemi
Toto melanjutkan, wajar jika mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang selama ini dikenal pendiam, kemudian membuat siaran pers berisi ajakan dan peringatan yang cukup keras dan tegas.
Untuk itu, Toto mengimbau Jokowi segera mengundang para tokoh tersebut, mulai dari SBY, Megawati, pimpinan Ormas, tokoh agama, akademisi, aktivis, dan para pimpinan parpol untuk duduk bersama merespons keadaan buruk yang sedang melanda bangsa ini.
Ia juga menyarankan teknisnya bisa melalui teleconference atau lainnya, sejauh tetap mengikuti protokol Covid-19.
Masalahnya …. mereka menyampaikan yang tidak ada hubungannya dengan covid-19.
Coba ingat kembali … yang disampaikan SBY justru tentang tilgram Kapolri untuk menangani penghinaan simbol negara, malah beliau dengan entengnya mengatakan tidak ada tindakan hukum terhadap penghina simbol negara.
Dlm kondisi pandemik seharusnya semua elemen bsngsa hrs menurunkan tensi dari segsla aspek utk meningkatkan imunitas diri. Biarkanlah pemerintsh sekarang bekerja sbgmn mestinya seperti pemerintahan sebelumnya krn masing2 mempunysi style memimpin.